Selasa, 27 Desember 2016

Itsar dan Ibadah


Itsar, mementingkan, mendahulukan saudara muslim kita dibandingkan diri kita sendiri.

Allah juga memakai istilah ini dalam kalamNya yang menerangkan kokohnya kekerabatan, persahabatan Muhajirin dan Anshar. Padahal tak ada yang menyatukan mereka kecuali kedatangan Islam.

..wa yu'tsiruuna 'ala anfusihim wa lau kaana khashaashah
-Al Hasyr: 9

Namun demikian, itsar tak boleh diterapkan dalam hal ibadah.
Tak boleh kita mengatakan, "silahkan antum duluan," misalnya ketika akan mengambil wudhu. Silahkan antum duluan, misalnya dikatakan karena sempitnya tempat sholat sehingga kita mendahulukan saudara kita untuk memakainya terlebih dahulu.

Tidak.

Dalam hal ibadah, tak ada dulu-duluan, mendahulukan saudara kita. Yang ada fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan.

Belomba siapa di antara kita akan yang wudhu duluan.

Berlomba siapa di antara kita-kita yang baris terlebih dahulu di belakang imam.
Begitulah seharusnya.

Tak boleh misalnya seorang lelaki menyilahkan saudaranya untuk mengkhitbah terlebih dahulu wanita yang padahal selama ini diincarnya.
Ketahuilah, ikhwah fillah bahwa menikah adalah ibadah. Bahwa menikah adalah sebagian dari sunnah yang diajarkan Rasulullah. Yang menandakan bahwa cinta itu fitrah.

Tidak.

Tidak ada itsar dalam hal ini. Jika ia memang cenderung padanya, seseorang engkau ketahui baik agamanya maka datanglah sang pangeran menjemputnya di istana untuk mempersuntingnya. Membawa sang Rapunzel dari kastilnya yang tinggi.
Itsar mestilah diletakkan pada tempat yang seharusnya.

Begitulah Habiburrahman El Shirazhy mengisahkan dalam novelnya, "Ketika Cinta Bertasbih."

Minggu, 04 Desember 2016

Thesis Proposal Seminar Preparation




Angkat tangan dong yang lagi atau mau seminar, raise your hand up.. Yang belum, semoga dimudahkan. Bismillah ya semoga semuanya dilancarkan. Hanya ingin berbagi saja, tentang perlengkapan, what you have to do in preparing thesis proposal seminar. Especially for you, English Department Student of  UTM. In case, beberapa bulan terakhir banyak banget yang mau seminar. Lumayan lha bisa buat investasi. Kalau ada yang nanya nanti, tinggal sodorin tulisan ini. 

Yuk ah langsung cekidot. Tentang apa saja yang perlu kamu persiapkan sebelum seminar diselenggarakan. Ikimashou..

Bimbingan!
Yap, ini yang paling penting. Rajin bimbingan, agar dosen pembimbing tahu isi skripsimu. Lanjut terus bimbingan. You should force your slef to do it. Meski, kadang pas bimbingan dapet bingkisan bunga krisan (baca: komentar nyelekit), ya lanjut aja. Itulah gunanya taman, terdapat berbagai macam jenis bunga *eh ><

Jujur, aku pun pernah berlinang air mata selepas skripsian sama dosen. Alasannya? Kalo ingin tahu lebih lanjut minta link videonya sama malaikat, haha. Tapi ya gitu, kita tak boleh patah semangat gegara itu. Kasus ini, banyak banget lho. Banyak, buanyaak! Ngilang berbulan-bulan dan nggak balik-balik. Yang kaya gini nih nggak boleh ditiru ya.

Rajin bikin jadwal sama dosen. Kalo minggu ini full, sibuk tak bisa ditemui, incar saja terus sampai beliaunya punya spare time for you

            Maaf Selasa ada rapat jurusan
            Maaf Rabu rapat dinas
            Maaf minggu depan full di luar kota

Aku suka gitu, incar meski sampai minggu depan, depannya lagi. Pokona mah, kan kita yang perlu, jadi urang dewe (code swicting euy bahasanya -_-‘) yang kudu usaha. Yuk, jangan patah semangat!

Tapi ada juga beberapa dosen yang punya jadwal tetap bimbingan. Nah, kalau sudah ditentuin begitu, jangan ngilang. Harus datang! Penuhi hak bimbingan kita, nanti dibilang korupsi waktu lho.

Selain rajin bimbingan pastinya memperbanyak wawasan dengan membaca. Baca thesis, journal that related to our topic. Koleksi dari berbagai uni, yang banyak kalau perlu. FYI aja, punyaku sampai 3 giga referensinya. Itu isisnya pdf semua. Temenku lebih keren sampai 4 giga. Itu dulu pas awal dia skripsian, sekarang mungkin sudah lebih.

Banyak baca nggak memihak apakah kita jurusanya literature atau linguistics. Yang namanya anak skripsian mah perlu itu. Kita menulis skrips, sama halnya dengan mengisi gelas kosong. Jadi perlu banyak baca untuk memenuhi teko pikiran. Tak ada yang bisa kita tuang kalau ilmunya kosong. Nanti malah jatohnya copas, atau gugel translet, aduh itu mah mahasiswa ala-ala. Jangan deh.. kamu kan mahasiswa sastra.

Perlengkapan
Kalau rajin bimbingan,  nanti akan mudah ACC proposalnya. Jangan sampai nanti dibilangin begini sama dosbingnya, baru bimbingan dua kali sudah mau ACC..*kasus seorang teman. 

Tapi kembali ke dosen dan kapabilitas kita ngerjainnya. Ada yang cuma bimbingan 3 kali terus sidang, itu sih orang keren macam Abi yang emang dari sono cakep pemikirannya. Kalo kaya kita mah, yang IQnya pas-pas emang kudu usaha lebiih, lebih berusaha.   
   
So, apa saja yang perlu dipersiapkan? 

Nah setelah proposal dinyatakan ACC, segeralah cari dosen pembahas. Di prodi kita, Sastra Inggris memang beda dengan Teknik Informasi yang dosen pembahasnya dicariin dan ditentuin prodi. Kudu usaha lebiih, lebih berusaha.

List dulu dosen-dosennya. Mana yang sastra, mana yang linguistik. Nah, cari yang memang incredible di bidangnya. Misalnya skripsinya pakai teori ekranisasi atau adaptasi, maka usahakan dosen pembahasnya Ms. Iin atau Ms.Zakiyah yang memang mengajar mata kuliah itu. Atau ambil tema fonetik bisa ke Sir Salim yang memang expert di bidang fonetik-fonologi.
 
Cari waktu kosongnya kapan. Cek di  jadwal mata kuliah jurusan. Jadwal sastra inggris semester ganjil 2016-2017 bisa di donlot di sini.

Temui dosennya, tanyakan bisa atau tidaknya beliau menjadi dosen pembahas kita. Datangi beliau, jangan dihubungi lewat BBM, WA ataupun sms. Asa teu sopan. Download undangan seminarnya di sini.

Jika sudah fix dosen dan waktunya juga. Saatnya pergi ke TU FISIB, ambil formulir untuk pinjam gedung buat sempronya. Di sana petugasnya ramah yang bisa membantu keperluan kita

Isi nama tempat, tanggal peminjaman dll dan minta tanda tangannya Pak Iqbal dan Ms.Erika. Selesai minta  tanda tangan, kembali lagi ke sana, menyerahkan form. Jangan lupa bawa KTM, biasanya diminta sama petugasnya untuk ditinggalkan di sana sebagai jaminan. Baru boleh diambil nanti setelah sempro selesai.

Waktu ke ruang TU, sekalian mampir ke Bu Yanti untuk mengurus transkip nilai. Biasanya memakan waktu 2-3 hari atau kadang seminggu. Jadi harus jauh-jauh hari. Kalau aku sejak awal semester ngurusnya :D Tapi tergantung lagi hectic atau enggak. Untuk mengurus ini kamu harus mengumpulkan KHS dari semester satu-akhir. Kalau KHSnya hilang bisa langsung print out dari portal akademik.

Udah kelar, difotokopi. Nanti transkipnya kumpulkan ke Ms. Rininta di prodi. Satukan di dalam  map kuning dengan berkas-berkas lainnya:

Satu bundel proposal yang telah disetujui. Ini approval sheetnya.

Formuir A dan B yang nantinya dibubuhi tanda tangan kita, dan dosbing. Download form.

Terakhir, fotokopi kartu bimbingan. Pastikan setiap kali bimbingan mengisi form. Download di sini.

Sekalian cek plagiarism proposalmu ke Ms.Rininta. Di jurusan kita nggak boleh lebih dari 25%. Keren ih kemaren ada anak linguistik yang dapetnya 0%. Shugoi! Biasanya dosbing yang minta untuk bukti keoriginalitasan tulisan kita.

Cetak skripsi sudah, pinjam gedung sudah, maka saatnya untuk bikin PPT. bikin yang simpel dan eye-catching biar para peserta mendengarkan penjelasan kita di depan. Siapa tahu bisa jadi inspiring PPT :D
 
Jangan lupa PPTnya di-print dan difotokopi untuk dibagi-bagiin ke para peserta seminar.

Oia, cari moderator yang bisa mengatur berjalannya acara. Terus ada lagi,  print berita acara, lembar penilaian, sama lembar revisi untuk masing-masing dosen pembahas dan ditaro di map kuning. Nah,sip mantap. Lengkap deh. Download di sini.

Umm, itu saja sepertinya yang wajib dilakukan. Selebihnya sunnah.
 
Rincinan Dana
Setelah mendengar pengakuan Kepala Prodi tentang ketidakwajiban membawa makanan untuk para dosen dan peserta sempro, maka aku tak ambil pusing akan hal ini. Soalnya ada kejadian, beberapa temen yang sempronya dua kali. Hmm, kalo buat sidang memang ada taklimat tentang pelarangan ini membawa konsumsi. Sempro mah nggak ada.

Faktanya, membawa makanan untuk semua yang hadir di sempro jadi semacam tradisi. Temenku ada yang maksain temen bawa makanan meski bulan puasa. Yang macam makanan ringan yang berbungkus itu. Katanya, dimakan nanti pas berbuka..

Ya, jadi bisa dibilang bawa konsumsi itu sunnah. Yang penting isi seminarnya.

Yup, because the content is the king. Yang setuju angkat tangan :D

Untuk dana, aku tak terlalu banyak mengeluarkan. Paling banter bengkak di ngeprint. Tapi biar hemat, kita beli kertas sendiri. Aku kemaren itu ngeprint-nya kena 150-200 per halamannya. Kalo biasa 300-500. Itu kalo ngeprint di Madani, Perum. Telang Indang Barat No, 42 H Kamal Bangkalan.

Konsumsinya aku kemaren beli snack keju dan coklat, umm kena berapa ya. Pokonya sama air kardusannya dan buat konsumsi para dosen itu, totalan semuanya sama cetak berkas-berkas nggak nyampe seratus ribu.

Soalnya kita patungan. Aku sempronya bareng sama Teh Insan. Lumayan nggak terlalu menguras dana. Bulan ini malah yang sempro sukanya bareng empat-empat orang. Ya, itulah barakah bil jama’ah.

Minta padaNya
Minta terus dalam untaian do’a-do’a di sepertiga malam. Bangun, di kala yang lain tertidur lelap. Kita hidup membutuhkan DUIT; doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal. 

Setelah semua perlengkapannya lengkap, jangan lupa do’a. Kan usahanya sudah tuh, yang belum kita tinggal tawakkal. Pasrah sama Allah. Minta, semoga diberikan yang terbaik. Minta dimudahkan dan dilancarkan.

Kisah Sempro
Jikalau kita mendekat ke Allah dengan berjalan, ia akan mendekati kita dengan berlari. Begitu sebuah hadits qudsi mengatakan. Kemarin itu alhamdulillah, aku merasakan begitu banyak pertolongan Allah yang datang ketika persiapan sempro.

Aku ACC sempronya Jum’at, Selasanya Sempro. Karena Sabtu-Minggu kampus libur, jadilah ngurus persiapannya baru bisa Senin. Asal kita mau, Allah pasti bantu. 

Pas Seninnya itu aku belum bisa memberi kepastian sempronya kapan, cuma ya itu minta didoakan aja kalo ada yang nanya-nanya. Anyway, ada yang suka sebel tak, kalau ditanya, kapan sempro, kapan sidang, sudah bab berapa? Tak usah manyun :D Yang sabar. Anggap aja bagian dari skripsi, haha.

Okay, kita balik lagi. Jadi aku Senin baru ngurus gedung, ngasi undangan ke dosen ngecek plagiarism dan sebagainya, dan sebagainya. Alhamdulillah dimudahkan banget hari itu. 

Butuh tanda tangan Pak Iqbal, kebetulan beliaunya baru aja masuk ruang TU FISIB. Mau ketemu Pak Eko, eh, langsung papasan di tangga dan ditanggapi dengan ramah. Janjian sama Ms. Desi siang, tapi karena ketemu adik kandungnya di depan kantor prodi, jadi langsung cus ketemu Mbaknya.

Tapi kalau bisa ngurus jauh-jauh hari ya itu lebih baik, but in that case aku kan sami’na wa atha’na  sama dosen. Disuruh sempro Selasa sama Teh Insan ya ikut aja. Kan katanya kalau kebaikan nggak boleh ditunda-tunda. Pamali! Nanti moodnya keburu menghilang. Iya deh iya :D

Alhamdulillah karena dibantu Allah dan doa mentemen kelar sehari itu juga. Yapp, sehari jadi! Yokatta.

Allah mah suka kalo seorang hamba minta padaNya. Allah Maha Besar, minta deh yang besar-besar. Kan katanya kalo mau minta surga, mintalah yang surga Firdaus yang berada di tingkatan tertinggi. Nggak cuma mintak IPK 3,0 mintalah yang cumlaude. Aamiin doakan yang semoga. Bismillah, yuk banyakin usaha, siapa tahu thesisnya dapet A, siapa tahu bisa dapet inspiring thesis nanti.

Yuk,yuk! Kalau bisa wisuda Maret ini ngapain nunggu Sepetember nanti.

Semangat nyekrip! Yuk, lanjut bab empat agar wisuda makin semangat ^0^ 

NB: sebenarnya kalau kamu rajin mengunjungi UTM English Dept Post sama web Sasing semuanya sudah lengkap termaktub di sana.