|
Resep Sambal Lalapan Sunda ala Mamah Teh Insan |
Selama di Bandung kita dua kali main ke rumah Teh Insan. Selama itu pula suguhan ala Sunda selalu terasa. Sambal lalap yang paling menarik perhatian. Bikin nggak tega sih mau nambah terus, haha.
Dan itu sambel ter-enak menurutku. Bikinnya gimana sih?
Dari dulu rasa penasaranku belum juga terpuaskan. Jadi ketika mendapatkan sambel top-markotop itu langsung kupasang wajah antusias dengan mata bundar berbinar-binar tak mau melewatkan step by step-nya.
"Ya gitu weh bikinnya bawang, tomat, cabai," jelas si Mamah merendah. Ah, Ibu mah kitu da. Sebenarnya di rumah yang panggil Mamah cuma Hanin, adik bungsu Teh Insan. Kalau saudara-saudara yang lain panggilnya, 'Ibu'. Maklumlah 'Kids Zaman Now.' Terus aku-nya labil. Kadang panggil Mamah, kadang Ibu, hoho.
"Tapi pas abdi bikin, kadang suka kebanyakan bawang, Bu. Atau terlalu kecut kebanyakan tomat." Aku kekeuh minta resep. "Kumaha takarannya biar pas. Biar enak kayak bikinan Ibu..," gitulah kira-kira percakapan yang difasilitasi sama Teh Insan.
Akhirnya aku dibisikin deh resep rahasianya. Here we go!
Sssst, ini aku minta resepnya untuk porsi delapan orang. *ups ketahuan deh keluarga besar :D
***
Resep Sambal Lalapan Sunda ala Mamah Teh Insan
Bahan:
Cabai 20 biji.
Bawang merah 3 siung.
Bawang putih 1 siung.
Tomat 2 buah.
Gula merah 1 ons.
Petis Madura♡ 1 sdm menggelembung.
Minyak 3 sdm.
Terasi dikiiiit aja.
Garam secukupnya.
Cara bikinnya:
1. Cuci bersih tomat, bawang dan cabainya. Potong-potong minimal jadi dua bagian agar tidak meletup-meletup saat digoreng, seperti rasa cinta yang menari-nari, kata JKT 48.
2. Panaskan minyak. Setelah dirasa agak panas, goreng rombongan di step pertama. Oia, terasinya diikutkan juga. Jangan sampai ketinggalan. Nanti dia ngambek.
3. Setelah udara sudah mulai bikin bersin-bersin jangan dekati kompor. Nanti sambelnya terkontaminasi wkwkwkwk. That's why apinya jangan gede-gede. Soalnya dia suka bikin serang☆. Kecilin apinya. Yang sedang-sedang sajaaa, yang sedang-sedang saja.
4. Ulek gula merah dan garam sampai halus. Tuang rombongan dari wajan. Biarkan mereka nimbrung dan menyatu dengan alam. Eh, maksudnya biar ngariung di cobek. Hah?
5. Tambahkan petis Madura biar makin top-markotop. Karena masih musim kemarau (baca: panas hasil ulekan sebelumnya), jadi gampang ngulek petisnya.
6. Tes rasa. Kalau sudah cukup dan sesuai selera garam dan gulanya, berarti sudah saatnya dihidangkan. Taraaa, this is sambal lalapan ala Mamah Teh Insan sudah siap disantap!
***
Hasilnya mantap bener. Meski hanya dimakan berdua dengan nasi yang mengepul hangat. Dijamin berhasil bikin kita berhahuha kepedesan dan tambah nasi, Insya Allah! Alhamdulillah bi ni'mati tatimmus shaalihaat.
Alhamdulillah padahal uji coba pertama kali nih.
Rencang (teman/lauk) nasinya paling afdhal sama timun, kemangi dan tahutempe. Iya, kalau memang mau diniatkan 'nyunda,' rombongan sayur ini sunnah muakkad sampai wajib hukumnya; terong bulat, leunca, petai, timun dan kemangi.
Kalau ada ayam goreng dan dadar telur tentu saja akan disambut dengan hati senang walaupun tak punya uang, oi. Tapi mah seadanya weh. Sabar ya nunggu gajian. Karena meski sekarang tanggal satu, masih merah alias libur.
Sila dinikmati. Jangan lupa baca basmalah sebelum makan!
***
Kemaren kami sempet curiga pas kunjungan kedua ke rumah Teh Insan. Sambelnya makin enak. Kulihat Mamah senyum-senyum.
"Tahu nggak kenapa sambelnya enak? Ibu kasih petis Madura." Wah pantesss makin maknyus!
Alhamdulillah oleh-olehnya kepake, soalnya kami sudah dag-dig-dug takut nggak suka awalnya. Eh, Ibu ternyata jago ngolahnya. Two thumbs up for you, Mom!
Kalau nggak ada petis Madura-nya juga masih bisa dibikin sambel lalapan pakai bahan dan step di atas. Tetep enak! Sekian resep sambal lalapan Sunda ala Mamah Teh Insan. Selamat mencoba!
Note:
☆serang, bahasa Madura untuk udara yang bikin segak, hidung gatal, batuk, atau bersin-bersin biasanya diakibatkan oleh aroma masakan. Kalo Sunda-nya nyereng kata Teh Insan.
♡Kita pakainya petis Madura, tepatnya daerah Pamekasan, yang ada manis-manisnya gitu. Bukan petis Tanjung yang agak pahit atau petis Sumenep yang agak asin.