Seringkali di antara pilihan-pilihan yang rumit kita membutuhkan jawaban. Kepastian.
Langkah kehidupan di depan kita di depan pun memerlukan perencanaan yang matang.
Berangkat dari diri yang serba kekurangan. Memiliki banyak sekali kelemahan. Kita membutuhkan Allah Ar Rahim. Untuk membantu kita memutuskan.
Meminta pencerahan atas rumitnya masalah. Meminta bantuan untuk kita dapat melangkah.
Ihdinas shirathal mustaqiim.
Ialah pinta yang seringkali kita curahatikan pada-Nya. Dalam permulaan shalat. Dua hingga empat kali di setiap pertemuan.
Atas permintaan seorang mukmin yang sungguh-sungguh iklas dan tuma'ninah dalam sholatnya, Allah menjawab:
Separuh untuk-Ku dan separuh lainnya buat hamba-Ku, serta bagi hamba-Ku apa yang dia minta.
Begitulah Ibnu Katsir menerangkan ayat ke-6 surat Al Fatihah.
Bahwasanya dalam setiap Al Fatihah yang kita baca di kala sholat, ada dialog dengan Allah. Ayat demi ayat.
Ibnu Abbas menafsirkan ayat tersebut dengan kalimat:
Berilah kami ilham jalan petunjuk, yaitu agama Allah yang tiada kebengkokan di dalamnya.
Sedang memurut Ibnu Jarir ayat tersebut merupakan pinta untuk taufik dan hidayah. Dari seorang hamba kepada Rabb-Nya.
- - -
Rasulullah mengajarkan kita Istikharah untuk problematika yang terkadang membuat pening kepala dan tak bisa kita memutuskannya. Jalan mana yang harus diambil. Berbelok ke kanan atau tetap di tempat.
Kehidupan tak pernah sepi dari permasalahan. Hitam-putih hingga warna lainnya yang membuat suasana hati gembira maupun duka.
Satu-dua hal acapkali membuat kita bingung. Bagaimana menentukan masa depan.
Lewat khalwat dengan Sang Maha, kita bertanya.
Kendaraan mana yang harus kita pilih.
- - -
Sebagai mukmin kita menginginkan agar saban hari adalah waktu untuk menabung. Mengisi pahala agar cukup ia dibawa ke surga. Jika bisa.
Maka hal-hal yang membuat Allah rida-lah yang idealisnya kita lakukan.
Dengan istikharah kita meminta diberikan pilihan. Diberikan petunjuk. Diberilan bimbingan.
Agar langkah yang kita ambil nantinya ialah jalan yang membuat Allah senang. Ialah jalan yang ketika kita melokoninya, hari-hari terasa nikmat.
Hingga Allah pun rida.
Karena Engkaulah yang menakdirkan. Sedangkan hamba tidak.
Karena Engkaulah Sang Maha Tahu. Sedangkan hamba tak tahu menahu.
- - -
Jawaban dari hal yang membingungkan tersebut bisa terlihat dari,
Perihal mana yang rasanya semakin sulit dilakukan.
Perihal mana yang semakin Allah mudahkan.
Satu dua jalan dibukakan.
Satu dua pintu ditutup.
- - -
Mungkin kita tak pernah mengira bahwa jawaban yang Allah berikan adalah hal yang tidak terlintas ataupun direncakan sebelumnya.
Qanaah. Cara agar hati kita lapang. Menerima takdir yang diberikan-Nya.
Mencoba menjalani kehidupan yang kita miliki sekarang dengan sebaik-baik penerimaan. Menjalani peran sebagai insan dan hamba. Yang bermanfaat serta peduli terhadap diri dan sekitar.
Cita-cita? Mari kita gantungkan lagi. Pada Allah Rabbul A'la. Pencipta langit dan bumi.
♡