Hujan, beramai-ramai mengunjungi bumi
Menjadikan tanah sebasah resah
Membuat rindu akan indahnya pelangi
Tapi, di manakah mentari?
Bukankah ia yang mempersatukan warna pelangi?
Tidak, ia pun tak datang menemani hujan
Seperti kau yang tahu, tak ada pelangi hari ini
Deras itu kian menggebu
Membentuk aliran berliku
Langit turut bersorak, mencipta mendung kelabu
Menutup matahari, menghalang pelangi
Mungkin benar, harus kutabung rindu itu
Rindu akan tujuh warna pelangi
Yah, bersabar layaknya pelangi rinduku
Senantiasa menunggu hingga hujan pun reda
Deras masih menyisakan gerimis
Rintik hujan masih gembira
Tetesannya seakan bunyikan merdu
Ciptakan elegi senandung rindu
Rindu cerah damainya MEJIKUHIBINIU
Merah darah cerah hilangkan resah
Jingga terang terangi kegalauan
Kuning berbinar bagikan senyuman
Hijau lembut menyumbang ketenangan
Biru laut nan syahdu
Nila manis secantik bidadari
Ungu merdu hilangkan rindu
Yah, rindu pelangi itu...
KRA, 17 Desember 2011
Menjadikan tanah sebasah resah
Membuat rindu akan indahnya pelangi
Tapi, di manakah mentari?
Bukankah ia yang mempersatukan warna pelangi?
Tidak, ia pun tak datang menemani hujan
Seperti kau yang tahu, tak ada pelangi hari ini
Deras itu kian menggebu
Membentuk aliran berliku
Langit turut bersorak, mencipta mendung kelabu
Menutup matahari, menghalang pelangi
Mungkin benar, harus kutabung rindu itu
Rindu akan tujuh warna pelangi
Yah, bersabar layaknya pelangi rinduku
Senantiasa menunggu hingga hujan pun reda
Deras masih menyisakan gerimis
Rintik hujan masih gembira
Tetesannya seakan bunyikan merdu
Ciptakan elegi senandung rindu
Rindu cerah damainya MEJIKUHIBINIU
Merah darah cerah hilangkan resah
Jingga terang terangi kegalauan
Kuning berbinar bagikan senyuman
Hijau lembut menyumbang ketenangan
Biru laut nan syahdu
Nila manis secantik bidadari
Ungu merdu hilangkan rindu
Yah, rindu pelangi itu...
KRA, 17 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar