Maret 2009, itu awal postingan Mbak Esti di blog pribadinya; My Love Note. Sebuah postingan berisikan lirik lagu yang mengawalinya. Cukup lama juga ya. Aku saja mulai ngeblog baru-baru ini. Pas kuliah. Wah, aku harus lebih banyak belajar, Suhu!
View penyambutan |
Mataku tertuju pada warna biru saat membuka blognya. Padanan warna biru dan font-nya ciamik. Pemilihan warna birunya cantik. Aku yang menyukai warna pink malah menyarankan warna birunya saja yang lebih di-dominan-kan.
Tombol yang cantik |
Gemes juga sama button-nya. Tombol yang tak kalah keren. Selain, karena garis-garis jahitan, aku juga suka saat tombol-tombol itu berubah warna saat didekati. Mereka kedap-kedip genit. Oia, button di bawah header juga bisa kedap-kedip ternyata.
Barisan bunga-bunga |
Satu hal lagi yang membuat mataku berbinar-binar; bunga! Bunga-bunga pemisah setiap postingan di sana amat indah. Eta bunga sakura mereun. Bunganya tak cuma di situ. Pada judul di setiap gadget pun ada dengan jenis bunga yang berbeda. Penuh dengan bunga-bungaa. I love flowers!
Meski dalam kata sambutannya, Mbak Esty mengatakan blognya berisi curahan hati dan pengalaman pribadi, bukan berarti isinya mewek-mewek. Malah di sana banyak postingan yang bermanfaat yang kudu dipantengin. Misalnya tentang khasiat kunir, bagaimana mengatur keuangan hingga hal sepele seperti sakit perut. Eits, jangan salah diare juga bisa mengakibatkan kematian lho, jadi jangan disepelekan.
Hampir lupa memperkenalkan si empunya rumah My Love Note. Nama panjangnya Esti Sulistyawan. Sekarang tinggal di Semarang. Dulunya sekolah di Pontianak, dan kuliah di UNDIP. Satu lagi! Sudah menikah dengan Pak Budhi. Jadi para lelaki lainnya dilarang naksir. Apa maksudnya coba :D
Jangan lupa mengunjungi rumah Mbak Esti ya. Selain blog Mbak Esti juga aktif di Twitter, Instagram dan Facebok. Cek saja langsung di akunnya; Twitter: @estisulistyawan, IG: @sulistyawanesti, dan Facebook: Esti Sulistyawan.
In the end, satu quote dari Mbak Esti, saya menulis untuk menulis. Bukan untuk menjadi penulis best-seller nan kaya raya. Menulis hanya media penyaluran energi into positive thing.
In the end, satu quote dari Mbak Esti, saya menulis untuk menulis. Bukan untuk menjadi penulis best-seller nan kaya raya. Menulis hanya media penyaluran energi into positive thing.
Mba Esti benar - benar sosok yang sangat inspiratif. Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^
BalasHapusTerimakasih, kunjungannya. SEO, ilmu yang selalu hangat untuk dibahas :)
BalasHapusWow, Mb Esti memang inspiratif ya :) Salam kenal Mb Shevelina ^_^
BalasHapusSalam kenal, Mbak Aira ;)
BalasHapus