Yuhuuu! November rain! Hujan-hujan begini enaknya makan yang anget-anget! Now, kita akan nyobain masak seblak ala-alaa :D
Ala gue dan adik yang mbem Bela. Yosh ikimashou!
Yang paling demen sebenarnya si Dedek. Apalagi sudah dijanjiin kalo lagi ujan kita bikin seblak lagi. Dan lihatlah langitnya lagi mendung. Brrr, suhu makin mencekam alias dinginnya kian berasa.
Rinai hujan di beranda |
Oke abaikan opening yang sedikit alay itu! Bumbunya sama kaya seblak biasa. Bedanya ini pake tulang sapi. Masih ingat kan apa saja? Yupz, kencur, bawang putih, lada, cabe sama garam.
Ngomong-ngomong soal kencur, dia itu beti sama bumbu kunci. Beda-beda tipis. Bahasa Maduranya konce. Nah, konce itu yang biasa buat sayur bening bayam sama koa marongghi. Biasa juga dibikin buat botok.
Perbedaan yang paling mencolok itu warnanya. Kencur itu putih, sedangkan konce agak kuning kalo dikupas. Bentuk fisiknya kencur lebih gemuk bulet-bulet dari konce kurus panjang-panjang Secara bau sih mirip. Makanya ini tips buat ngebedain. Jangan salah bumbu lagi ya!
Kuncir dan Konce |
Semua bumbu diulek dan ditumis pakai minyak sayur. Aduk dan beri sedikit air. Biarkan sampai aromanya keluar. Masukkan deh itu tulang sambil ditambahi air sedikit demi sedikit. Cek rasa. Tambahi garam kalo kaurasa ia belum sempurna*eeaaaa. Kecilkan api biarkan selama tiga menit hingga kuahnya meresap. Agar rasa makin kuat.
And here our lunch! Seblak tulang ala-ala.. Yeay! Yum, yum, yum!
Seblak tulang tanpa cahaya |
Mancaps! Nikmati di beranda dengan backsound rintik hujan. Atau cukup di dekat jendela bila petir dan kilat memecah suasana. Happy weekend! Enjoy your food, pemirsaah :)
Fyi, itu tulangnya sudah dimasak sebelum dibikin seblak. Jadi nggak teuas pas digigit.
membuatnya mudah sekali ya mbak
BalasHapusjadi pengen nyoba
Iya, Mbak. Gimpil bingit kalo kata anak kekinian :D
HapusYuk coba bikin ^^