Kamis, 03 Desember 2015

Blogmu: Kuburan atau Taman?

Akses internet semakin gampang dan cepat. Tidak perlu repot-repot pergi jauh ke warnet. Kini internet berada dalam genggaman. Dalam ponsel pintar (yang ada paketan data tentunya :D) Tidak seperti zaman baheula saat DOS menjelajahi Indonesia. Ya, intinya sekarang lebih praktislah.

Berbagai media sosial mulai bermunculan. Semakin hari, semakin inovatif saja. Kalau dulu kita gemar chatting pakai MiRC, sekarang enak pakai WA. Dulu ngetrennya Friendster, sekarang sudah ada Facebook. Terus untuk urusan artikel panjang, dulu ada Multiply sekarang orang-orang lebih senang pakai Blogspot atau Wordpress.

Dengan segala kemudahan ini makin oke dong buat ngeblog. Blogwalking kesana-kemari makin gampang. Lewat hape pun bisa. Apalagi platform semacam blogspot dan wordpress sudah tersedia aplikasinya. Nerbitin tulisan tinggal pakai smartphone.

Nah, masalahnya blog sudah tak segandrung dulu. Yang bisa diisi setiap waktu atau minggu. Orang-orang lebih suka mainin media sosial. Apalagi unggah-unggah foto di Instagram. Rame betul.

Di sana postingannya bisa saban hari, tapi lihat tuh blognya sepi. Tak berpenghuni. Satu tahun cuma terisi 5 postingan sahaja.

"Seperti kuburan," istilah seorang teman blogger dari Kalimantan yang ngewajibin dirinya buat posting setiap hari di blognya. Wuih.. boleh ditiru nih!

Hihi. Tapi nggak perlu neting (negative thinking) juga sih. Just think positive!

Aku pernah BW ke sebuah blog yang bikin iman makin bergairah. Kata-kata yang dipilihnya bak mutiara. Diksinya mantap tak terkira. Blognya jadi taman artikel yang indah. Penuh dengan bunga-bunga hikmah 
Keren deh pokonya.

Tapi blog-nya memang sudah lama tidak update. Beberapa tahun yang lalu. Umm, sayang kan. Pasti akan sangat seru jika kita berteman. Apalagi yang punya seorang akhwat. Seorang ADK. Klop banget. Kita bisa sharing apa saja.

Telusur punya telusur, sang empunya blog sudah meninggal. Innaa lillaah.. 

Dalam sebuah perjalanan dakwah. Bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan. Selamat jalan, syahidah. Semoga segala kebajikan diterima Allah. Aamiin.

Ada yang namanya dakwah bil qalam. Dakwah pena. Mengukir kata dengan tinta. Menyebar manfaat pada sesama. 

Agar lebih bermanfaat, yuk kita ikuti jejaknya. Menebar manfaat bagi sekitar. Meski kita telah tiada nanti, semoga tulisan menjadi ladang amal. Mari diniatkan.

Biar blogmu tak hanya sebagai tumpukan tulisan melainkan taman yang menebar harum wewangian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar