Rabu, 09 Desember 2015

Amaryllis shofia

Dari dulu aku ingin sekali menamai suatu bunga. Nama ilmiahnya. Keinginan itu aku pendam sejak SMP. Ya, aku memang suka sekali biologi. Dulu, karena kenyataannya aku sekarang mahasiswa sastra. Sastra Inggris, tepatnya.

Awal musim hujan kemarin, netizen sempat dihebohkan dengan rusaknya kebun bunga milik seorang warga. Bunga amaryllis namanya. Bunga yang hanya mekar sepekar di awal musim hujan. Ada yang menyebutnya lili hujan.

Lili hujan yang tumbuh di sana berwarna oranye terang. Menurut si empunya kebun, bibit bunganya didapat dari warga sekitar. Para petani menganggap bunga ini hanya hama, jadi dibuang. Dari situlah ia tertarik dan membelinya. Kini kebunnya sudah mencapai sekian hektar.

Di sekitar rumah juga ada ternyata. Tumbuh di pinggir jalan-jalan yang lembab terkena hujan. Pagi-pagi ketika ummi datang dari warung dibawanya seikat yang kemudian jadi pajangan di rumah. Tapi warnanya putih.

Segera saja aku gugling untuk memastikan nama bunga tersebeut. Bunga-bunga yang sama-sama berbunga di musim hujan. Awalnya aku mencari dengan keyword 'Amaryllis types,' 'aneka amaryllis,' dan lain-lain. Tapi tidak juga menemukan dengan yang serupa di foto. Dan kebanyakan bunga-bunga yang tumbuh di luar negeri sana.

Lalu aku berinisiatif mencarinya dengan gambar yang kuambil, tapi hasilnya nihil. Pertama, ia dimirip-miripkan dengan bunga krisan. Kedua, disamakan dengan bunga kramat jawa yang mekar tengah malam. Wijaya kusuma dan yang terakhir semakin aneh.

Pencarianku

Setelah gugling sana-sini. Mulai dari yang wikipedia sampai taman bunga. Mulai dari yang berbahasa Indonesia sampai yang dunia. Belum nemu-nemu juga. Melihat dari bentuk dan cara berbunga aku yakin ini genusnya amaryllis, tapi belum nemu spesies. Whoaa..

Akhirnya aku menamakannya, Amaryllis shofia. Ya, siapa tahu memang belum diberi nama. Haha. Nah, nah..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar