Sudah sebulan lebih kita tertampar banyak fakta. Lautan informasi tak pernah surut. Kapal-kapalnya terus berlayar saban hari di kepala. Gelombangnya mengetuk-ngetuk daratan seraya berkata, "Apa yang sudah kau lakukan untuk saudara kita di Palestina?"
Kita tak hanya diam membaca, menonton layar yang sudah lama terendam darah, bukan?
Kadang sesak tiba-tiba saja datang.
Terkadang pening di kepala ialah serangan yang tak kunjung usai.
Ini 10 cara kita bela Palestina.
1. PRAY
Muslim ialah ibarat satu tubuh. Apabila satu anggota badan merasakan sakit, bagian badan yang lain merasakannya juga.
All your actions to support Palestine are matters. Dan waktu terbaik adalah ketika Tahajjud. Waktu yang tepat untuk Allah akan jawab doa kita. Panah akan melesat tepat pada sasaran.
Kalau kita sungguh-sungguh sedih dengan pembantaian di Palestina bangunlah sebelum Subuh. Angkat tangan dan panjatkan doa-doa panjang agar Palestina segera merdeka. Buat permohonan terbaik. Minta sama Allah. That's our prime time.
Jika tidak bisa bangun malam, setidaknya ketika sujud. Waktu mustajab, agar doa-doa yang kita panjatkan Allah jadikan nyata. Juga panjatkan doa ketika adzan selesai berkumandang, saat safar dsb.
2. SHARE
Speak up, make the world aware through the right situation on your own social media. Bikin orang-orang pada ngeh dengan apa yang terjadi di sana. Bagikan kebenaran tentang berita Palestina di
Instagram, WhatsApp semampu kita.
Jika khawatir terkena banned, kita bisa pakai bahasa sandi yang biasa kita gunakan waktu kecil. Meverdevekava Pavalevestivinava! I think, sistem algoritma dan robot AI sekalipun takkan mendeteksi bahasa sandi kita. Apalagi misal bahasa Madura yang di-convert. Mavajuvuhkavah pavas mavangkavat!
3. LIBERATION OF MIND
Belajar. Belajar. Belajar. Belajar dari banyak sumber. Dengarkan podcast dan kajian dari para ahli. Baca buku-buku terkait. Lantas kita bikin ke flyer, brosur atau bahkan e-book agar semua orang bukan hanya paham 'what happens there' tapi juga bisa mengerti 'the BIG why' kita dukung Palestina. Mari belajar sambil terus memperdalam lagi ilmu dan keterampilan yang sudah ada pada diri.
4. BACK TO AL-QUR'AN
Perbanyak interaksi dengan Al-Qur'an. Pahami ayat dan pelajari tafsirnya. Lihat bagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda. Kita telusuri sebanyak mungkin sejarah-shirah di masa lampau. Semakin sering kita berinteraksi dengan Al-Qur'an, semakin tangguh keimanan dan kekuatan kita. Karena sesungguhnya para pejuang Palestina adalah ahlullah, yang selalu dekat Al-Qur'an. Bahkan taktik di medan perang semuanya diambil dari kalamullah.
6. BOYCOTT ALL ISRAELI PRODUCTS
Kalian suka terbayang-bayang tidak? Uang yang kita bayar itu menjadi peluru, bom, bahkan rudal untuk menghancurkan rumah, sekolah dan rumah sakit mereka? Terbayang tidak, uang kita membuat ribuan anak-anak meregang nyawa, ribuan anak-anak kehilangan orang tua dan saudaranya?
Inginnya sih colekin negara-negara Arab untuk stop kirim pasokan minyak ke Israel.. tapi 'kau tahu bagaimana'. Boikot! Ini cara efektif untuk bantu Palestina tanpa menumpahkan darah.
Kalau sudah terlanjur punya, habiskan produknya dan jangan lanjutkan beli lagi.
Then, not make any deal! Jangan bikin kerjasama produk dalam bentuk apapun. Para influencer dapat stop kerjasama. Kita tidak bisa bekerjasama sama dengan para pembunuh, bukan?
7. DONATE
Anggarkan dana untuk berbagi hadiah spesial anak-anak Palestina. Bisa nanti membangun kembali sekolah, rumah sakit dan rumah mereka yang telah hancur..
Tidak hanya uang. Bisa dalam bentuk mainan, pakaian layak pakai atau bahkan selimut karena mereka mulai memasuki musim dingin.
8. CONNECTING THE DOTS
Kita yang punya banyak links, contacts dengan superpower, mainstream media, ambassador negara-negara terkait, atau mereka yang punya banyak follower, bisikin dan ajak mereka untuk dukung Palestina.
9. COME AND VISIT
Datang dan kunjungi. Jika Al-Aqsha semarak dan gemerlap seperti Madinah dan Mekkah. Zionazi akan takut menguasai Al-Aqsha karena jutaan muslim datang mengunjungi tanah suci kedua.
10. TOGETHER AS ONE
وَٱعۡتَصِمُوا۟ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِیعࣰا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ وَٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَیۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَاۤءࣰ فَأَلَّفَ بَیۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَ ٰنࣰا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةࣲ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَ ٰلِكَ یُبَیِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَایَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ
[Surah Āli-ʿImrān: 103]
_________
We can do much more. Tidak hanya menangis di atas kasur sambil memandang layar dan air mata terus-menerus berjatuhan.
These ways are important for all muslims in any countries. Kalau Dr. Zakir Naik Naik bilang, "They are doing fardhu kifayah for protecting one of the holiest site in Islam." Harusnya ini tugas semua umat muslim 'kan untuk menjaga Al-Aqsha?
Kita bisa beraksi nyata semampu kita dengan tetap mengandalkan Allah Al-Aziz.
Palestina, merdeka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar