Beberapa menit yang lalu saya memasang info terbaru di salah satu grup FB. Info yang menurut saya tentuny aberguna bagi mereka. Tak lama saya tinggalkan. Ada beberapa komentar. Sebagian yang berkomentar adalah pria. berdiskusi dengan gaya mereka. One thing that made me uncomfortable is their language. Untung yah tidak OOT, out of topic.
Mengenai komentar yang heboh dalam bahasa pria, saya berpikir positif aja. Mereka toh laki-laki, pebendaharahan kata dan ucapannya pun tak sama dengan wanita. Seperti yang sudah diajarkan dalam kelas Linguistik semester lalu. Whereas language is only reflecting the social attitudes such as sexism.
Beda: Pria dan Wanita |
Dalam kelas dosen saya juga menyabutkan, di Jepang para wanitanya lebih menggunakan 'watashi' yang artinya 'saya.' Kata ini formal dan sopan. Sebaliknya pria di sana lebih suka memakai kata 'boku' atau 'aku.' It's informal language. Kadang, atau bahkan mereka, para lelaki di sana senang menggunakan 'ore.' The meaning is 'gue.'
Bahasa wanita cenderung lebih sopan daripada pria. Mereka lebih memilih berhati-hati dalam memilah kata. Sedangkan pria lebih apa adanya. Mengungkan kata-kata yang sudah muncul dalam kepala.
"Women are designate the role of modelling correct behavior in the community," kata Janet Holmes.
I'm agree with you. Setuju saya! Dan harusnya juga wanita mesti bertutur lebih sopan. Karena nantinya juga yang mengajari anak pertama kali adalah seorang Ibu. Wanita yang oleh Rasulullah digelari madrastul 'ula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar