Oliver Twist, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama.
Film ini pernah dianalisis oleh seorang teman dalam kelas Film Apreciation.
Cerita yang seringkali dibahas di kelas sastra-nya Ms.Iin. Tema utama yang
diangkat adalah tentang perbudakan.
Adalah Oliver, seorang yatim yang kemudian dimasukkan ke
dalam asrama. Tempat anak-anak berkumpul di sana. Entah bagaimana sistemnya,
namun anak-anak di sana seringkali terlihat bekerja memintal tali tambang.
Sebagaimana budak, istirahatnya pun hanya memakan bubur
encer. Hanya dua sendok takar saja. Nah, ada sebuah kejadian ketika nama Oliver
muncul dalam undian yang diadakan anak-anak asrama. Sebagai pemenang undian,
Oliver harus meminta tambah jatah makannya. Tentu saja ini membuat pihak asrama
marah.
Atas kelakuannya tersebut, Oliver pun dijual seharga £5. Proses ini melibatkan hakim. Di
sana Oliver mengiba karena pembeli budak wajahnya amat kotor dan menakutkan.
Hakim meloloskan permintaannya namun pada akhirnya Oliver terjual juga kepada
orang yang berbeda.
Di rumah majikan barunya, Oliver mendapatkan makanan yang
lebih layak daripada di asrama. Namun itu adalah makanan yang biasa diberikan
sang majikan kepada anjing. Oliver tak bertahan lama di sana karena berkelahi
dengan anak majikan. Ia kabur dan nekat berjalan 70 mil jauhnya menuju London.
Oliver menuju London |
Lelaki berusia 10 tahun itu terus berjalan. Tidur di dalam
tumpukan jerami pak petani. Minum di kubangan air sisa hujan. Hingga akhirnya
ia pingsan di pertengahan jalan. Seorang nenek baik hati menolongnya.
Memberinya makan dan tumpangan tidur semalam. Setelah istirahat sebentar di
sana, Oliver melanjutkan perjalanan kembali.
Perjalanan yang membuat sepatunya koyak |
Ia kembali pingsan sesampainya di London. Anak lelaki
lainnya yang bernama Dodger menolongnya. He walked for seven days. Di London Oliver
jadi pencopet. Ah, malang nian nasibnya. Pindah dari asrama, dari majikan satu
ke yang lainnya dan akhirnya begitu. Oia, di sana sapu tangan mahal harganya. Jika
berhasil mencuri barang tersebut akan mendapat penghargaan yang luar biasa dari
Fagin. Lelaki tua yang memperkerjakan mereka.
Hari pertama Oliver |
Proyek pertama Oliver bukan sapu tangan. Itu hanya latihan
sederhananya dengan Fagin agar diijinkan keluar rumah. Oliver tak pernah
benar-benar berhasil mencuri. Hari pertamanya keluar dari kurungan membuat ia
digebuki warga kota.
Toko buku dan Oliver jadi tersangka. Ya, sebenarnya yang
mencuri saputangan Mr. Brownlow bukan dia tapi Dodger dan kawannya. Meski
begitu, itu takdir yang harus diajalani karena akhirnya Oliver terbuktitak
bersalah dan diangkat menjadi anak oleh si bapak. Akhirnya ia tidur nyaman
dengan bangsawan-cendekiawan mungkin karena dia suka baca buku. Huhu, tapi si
Oliver ditangkap lagi karena takut membocorkan rahasia para pencopet, Fagin
dkk.
Nancy, penyelamat Oliver |
Berkat Nancy-gadis dari komplotan para pencopet- akhirnya Mr.
Brownlow mengetahui keadaan Oliver. Rupanya ia sangat sayang pada anak berumur
10 tahun itu. Bill, membawa kabur Oliver ketika massa merangsek padanya.
Sebelumnya Bill membunuh Nancy karena telah membocorkan rahasia keberadaan
Oliver. Namun Bill akhirnya mati tergantung pada tali tambang setelah
menyebrangkan Oliver. Finally, Oliver adopted by Mr.Brownlow. Yeay!
Oliver di rumah baru |
Kabur dan menuju London yang berjarak 70 miles pun diajalani
Oliver. Kakinya lecet dan sepatunya rusak. Semua dijalaninya dengan bahagia.
Tapi tak apa baginya asal tak jadi budak dan bebas. Bukankah yang harus kita
lakukan adalah bersyukur atas kehidupan. Terus beribadah atas segala keadaan. Usaha
akan terbayar, pun anak sekecil itu. Ia merdeka dan sepertinya saat dewasa
Oliver akan menjadi penulis buku. Ya, you know, ia tinggal dengan banyak
buku-buku di rumah Mr.Brownlow.
Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^
BalasHapus