Karena alasan belum menikah, biasanya aku suka ditolak masuk grup ibu-ibu. Seperti misalnya para ummahat threat that to me. "O, maaf Dik kalau masih mahasiswa belum bisa bergabung," penolakan halus waktu itu. Tapi tidak dengan Blogger Perempuan. Meski kebanyakan para anggota adalah mamah-mamah, mereka menyilahkan siapa saja masuk di sana.
Jadilah di dalamnya ada kelompok kecil yang membuatku satu tempat dengan Momaliza. Ahli parenting, yang bisa kita serap ilmunya di blog pribadi beliau. Memiliki anak lebih satu merupakan pengalaman yang lumayan memadai.Selain aktif ngeblog, beliau juga gencar mengirimkan tulisannya ke media. Ini salah satunya. Momaliza juga memiliki tujuh buku. Teranyar, Nyebur ke Dunia Anak.
Nah, di blog beliau aku belajar banyak hal. Seperti misalnya mengapa anak berbohong? Kita tahu biasanya anak kecil adalah makhluk paling jujur sedunia. But in a real, mereka melalukannya. It happens for a reason, right? Ya, apalagi jika bukan karena ingin terlindungi. Agar aman.
Nyebur ke Dunia Anak |
It made me remember the story about seorang anak kecil yang disangoni uang banyak oleh ibunya. Satu pesan ibunda sebelum anak itu pergi melakukan perjalanan, be honest. Pesan yang dipegang si anak hingga segerombol perampok mencoba mengambil uang sebanyak itu.
Saat ditanya tentang jumlah uang, si anak menyebutkan nominal yang besar. Memang itulah yang disangoni ibunya. Perampok, tentu saja tak percaya. Anak sekecil itu mana bisa memegang uang sebanyak itu, tapi kenyataannya demikian. Ketika digeledah, begitulah nominal yang ditemukan. Kejujuran anak tersebut membuat para perampok dan komplotannya bertaubat.
Have you heard that story? I hope so because that was famous tale. About honest, can we teach that value to the children? We can, doing that by learning, isn't it?
Ya, menerapkan suatu aturan di rumah memanglah tidaklah mudah. Mengelola emosi atau membentuk karakter anak agar mandiri seperti Momaliza katakan. Perlu dukungan orang-orang sekitar. Ayah dan Ibu yang membesarkan pun harus kompak. Apalagi jika tinggal dengan kakek-neneknya, peraturan harus dikomunikasikan agar tidak rancu. Kebayang jika misalnya orang tua telah menetapkan sistem menabung untuk mendapatkan mainan tapi kakek atau neneknya malah dengan mudah membelikannya. Whoa, they will break the rule. That's why communication is important.
Momaliza |
Blognya baguuuuss. Eh, salah fokus deh.
BalasHapusIya mbak, bisa belajar dinamika parenting secara gratis dr blognya mbak liza, apalagi buat ibu macam saya ini yg masih suka galau. Hehehe
Terimakasih, itu pakai template, Mbak :D
HapusKarena belajar parenting itu ga ada habisnya apalagi dengan karakter objek yang berbeda. Semangat Mbak Ririe >_<
Trims mbak Sheila.... setujuuuu blognya baguuus
BalasHapusTerimakasih juga sudah berkunjung, Mom Liza ^_^
HapusTrims mbak Sheila.... setujuuuu blognya baguuus
BalasHapussuka headernya deh, salam kenal yaaa
BalasHapusehh gagal pokus juga..
ahh, emang sosok yang menginspirasi banget, keren abis niy Mba Liza.
saluut..luar biasa disamping mengasuh ke enam buah hatinya, masih aja produktif!
Hajimemashite, Mbak Nchie ;) Dozo yoroshiku onegaishimasu ^_^
HapusIyaa, telaten dengan keenam buah hatinya ;)