Saban hari informasi datang membanjiri bak tsunami. Pun tentang Palestina. Membuat kita merasa, menengadah, mencoba, berusaha melakukan apa saja untuk tidak diam, sedangkan rakyat di sana berteriak, di mana dunia ketika nestapa merajalela di Palestina? Kita berjuang sendiri dan tak ada yang peduli.
Jika kau nanti Allah izinkan untuk S2, karya tulis apa yang akan kau persembahkan? Ini terkait perburuanku tentang data Palestina. Tiba aku di Thesis seorang mahasiswa S2 jurusan Ilmu politik berjudul, Negara Palestina.
Sama seperti kita Jennifer A. Hileman-Tabios, sang penulis merasa bahwa kenapa dunia diam saja. Pun deretan meda banyak yang buta. Bahkan ini terjadi di tahun 2009, bukan di tanggal 07 Oktober 2023.
Thesis berhalamankan 119 ini menurutku lumayan lengkap. Pada awalnya. Sejarah dibuka sejak Kan’an. Lalu bagaimana Umar bin Khattab berhasil membebaskan palestina hingga Ottoman turki runtuh dan Deklarasi Balfour diumumkan di !917. Disebutkannya juga perang-perang untuk mempertahankan Negara Filistin dan partai-partai politik yang bergabung memimpin negeri, letak geografis dan lain-lain.
Tapi di akhir ketika membacanya, aku masih haus. Ada banyak teka-teki yang harus dipecahkan. Dicari tahu. Dan ketika tiba di bagian Israel, aku rasanya mual. Feeling disgusted. Bisa ya, ada orang setega itu. Hilang rasa kemanusiaannya. Tak berbekas.
Seperti fakta bahwa, Tepi Barat dan gaza menyuplai banyak pasar Israel dengan hasil panen mereka. Tapi para tentara, pemukim illegal itu sering merusak lahan perhatian dan tanamannya dengan mencabut paksa atau meracuninya dengan cairan kimia.
Di akhir, thesis ini setuju dengan solusi dua Negara. Tapi lihatlah, meski Negara Israel sudah memiliki (dengan tidak etis) wilayah yang lebih luas disbanding Palestina, mereka masih kerap menyerbu warga. Mereka ingin memusnahkan pribumi seluruhnya. Dan aku lebih setuju ke solusi restorasi. Kembalikan semua tanah dan rumah semua orang yang pergi di tahu 1948. Kembalikan tanah kepada para pribumi.
Hasbunallah wa ni’mal wakil. Semoga Filistin segera merdeka dan kita terus diberikan kekuatan untuk terus bergerak. Dan menurutku tulisan ini masih nol koma persen dari usaha. Ada triliyunan data yang belum aku baca dan telaah. Gerak kecil yang menuntut lebih banyak gerilya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar