Membaca
akhir kisah Dedi yang ditulisnya sendiri membuatku mengharu biru. Asli kocak
banget. Kalau dulu ngaku buku ini nggak ada kocaknya sama sekali, pasti salah.
Karena makin ke belakang, novelnya makin seru.
Novel
“Mengejar-ngejar Mimpi” adalah kisah Dedi Padiku di masa dulu. Ya, bisa
dibilang tentang biografi Dedi Padiku. Biografi yang disajikan dalam bentuk
narasi (novel). Bisa nih dikaji dan dianalisis dengan teoris Mimesis. Kisah
nyata yang difiksikan. Yang mau skripsi, yang mau skripsi...
Mengejar-ngejar Mimpi: Diary Kocak Pemuda Nekat |
Sayangnya
jika itu aku, harus mengambil objek skripsi novel yang berbahasa Inggris. Andai
Dedi Padiku adalah keturunan Ratu Elizabeth. Eh?
Oia, ini adalah kumpulan dari dua buku, lho. Buku yang pertama judulnya "Dikejar-kejar Mimpi" dan yang kedua "Mengejar-ngejar Mimpi." Pantas saja bukunya setebal 300-an lebih.
Sebenarnya
ini buku aku baca untuk mengisi waktu luang saja, tapi selanjutnya akan aku
jadikan bahan perbandingan di mata kuliah Sastra Banding. Kerennya, “Comparative Literature.”
Novel
ini akan aku bandingkan dengan “Our
Mutual Friend”-nya Charles Dicken. Siap-siap, Bang Ded!
Yang
paling ngeselin pas disindir Dedi Padiku di akhir naskahnya
Bukunya beli, kan bukan minjem? Hehe
Kalau minjam, saya doakan lancar
rezekinya jadi bisa mengahdiahkan buku ini ke orang lain. Jadi saya kebagian
royalti, he he he... Becanda kok, kalau diseriusin, alhamdulillah.
Karena
bukunya memang pinjam salah senior. Nggak apa-apa Bang Ded, kan lumayan bisa
buat bahan saya di kelas “Comparative
Literature,” gimana? :p
Konyol
deh bukunya. Bener-bener tentang pemuda yang amat sangat nekat-kat-kat! Buat
kamu yang merasa loyo dan sudah K.O ngejar mimpi,baca deh buku ini! Dijamin bisa langsung sukses kayak Bang Dedi.
Dedi Padiku-nya marah-marah, emang lo siapa
gue manggil-manggil Abang! :D
*just on imagination