“Diantara tanda-tanda dekatnya Hari
Kiamat adalah laki-laki menyerupai wanita dan wanita menyerupai laki-laki.” (Riwayat
Abu Nu’aim)
***
***
What do you about 'tomboy'? |
Akwat tomboy? Ada gitu? Bukankah yang namanya akhwat
itu identik dengan kata feminin? Iya tha? Coba deh liat lagi di sekeliling
kita... ups! Nah lho, mungkin kamu salah satunya.
Ehem! Emang akhwat itu apa sih? ‘Akhwat’
kata yang berasal dari Bahasa arab. Ia adalah jamak dari kata ‘ukhti’ yang
artinya saudariku. Akhwat juga sering menjadi julukan anak-anak rohis atau
aktivis dakwah kampus. Terus, tomboy itu apa ya? wah ‘sok’ pikun nih ceritanya.
Tomboy biasanya disematkan pada perempuan-perempuan yang gaya atau tingkah
lakunya yang seperti laki-laki. Bahkan ada lho akhwat yang memiliki ‘gelar’ tomboy.
Hiks!
Perlu diketahui
bahwa yang dimaksud menyerupai laki-laki tidak hanya tingkahnya saja,
penampilan, tutur kata, cara berjalan, dan masih banyak lagi. Segala aspek yang
menyerupai laki-laki, perlu ditanggalkan oleh para muslimah.
Tomboy, bolehkah?
Padahal udah jelas-jelas lho, wanita yang menyerupai laki-laki itu terlaknat,
begitupun sebaliknya.
"Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita
yang menyerupai laki-laki". (HR. Bukhari)
Dilaknat oleh
Rasullah tentunya hal yang sangat buruk. Ia akan tercampakkan, terhina dan
tentu saja tak mendapatkan syafaat di akhirat kelak, bukankah syafaat
Rasulullah S.A.W adalah hal yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Islam. Sesuatu
yang istimewa itu, relakah dirimu tak mengambil bagian di dalamnya? Maka
jadilah kamu sebagai muslimah yang keibuan, penyayang dan tulus. Antum para lelaki, jadilah muslim yang
jantan, kuat, tegar dan kekar.
Indahnya Islam
mengatur segalanya. Seluruh aspek kehidupan yang dimilki manusia. Mungkin
sebagian orang akan berkata bahwa menjadi tomboy sudah bawaan dari lahir atau
‘udah dari sononya’, benarkah? Allah menciptakan manusia dalam keadaan fitrah.
Laki-laki terlahir sebagai laki-laki dan perempuan tercipta sebagai perempuan.
Hanya saja pendidikan sekitar yang menjadikannya menyerupai laki-laki. Sesuatu
yang ‘keluar’ dari fitrahnya tetntunya adalah hal yang buruk.
Lalu gimana cara
ngubahnya? Udah enak nih, udah nyaman jadi anak tomboy (tapi terlaknat, mau?
Ngeri deh..). Ubahlah secara perlahan, misalnya pertama mengubah cara berjalan yang
maskulin. Mintalah teman akhwat yang lain untuk mengajari. Lalu melakukan hal
yang sangat ‘cewek banget’ seperti contoh memasak. Masak mulai dari yang paling
kecil seprti masak mie instan (seua orang juga bisa!), membuat nasi goreng,
hingga membuat gado-gado untuk teman-teman satu kosan (memangnya mau ada
hajatan?).
Hal yang
terpenting adalah lingkungan. Kurangilah bergabung atau bercengkrama dengan
para ikhwan. Apalagi sampai berduaan, nanti jatuhnya bisa jad khalwat. Awas
yang ketiga lho! Membiasakan diri dalam lingkungan yang islami dan syar’ie,
berkumpul bersama para akhwat, saling berbagi ilmu dengan mereka.
Ubahlah dari hal
kecil dulu, karena hal yang besar dimulai dari yang kecil-kecil, dan ia juga
tak mungkin berubah dalam sekejap mata, seketika. Semua membutuhkan proses.
Agar lebih semangat, hargailah sebuah proses meski sedikit.
Akhwat Tomboy,
insya Allah dapat dirubah. Allah yang pengasih dan penyayan pasti akan
membantu. Dia juga takkan membiarkan hambanya tersesatdi jalan-NYa. Selain
berusaha, tentu saja harus berdo’a. Meminta pada Allah agar dimudahkan segala
urusan. Bukankah usaha tanpa do’a adalah sia-sia dan do’a tanpa usaha adalah
sama saja tak ada artinya, maka lakukanlah keduanya. Wallahu a’lam bisshowab!
Hanya kepada Allah kembalinya semua urusan.
"Maka berilah peringatan! Sesungguhnhya
kamu hanyalah pemberi peringatan" (Al-Ghasyiya:21)
*diterbitkan di buletin Minhaj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar