“Dan
hendaklah ada sebagian di antara kamu sekelompok orang yang senantiasa mengajak
kepada kebaikan, memerintahkan yang makruf, dan mencegah yang munkar. Mereka
itulah orang-orang yang beruntung” (Q.S. 3:104).
Tak salah
lagi, Allah telah menyuruh kepada setiap hamba untuk senantiasa berbuat baik
terhadap sesama. Menyeru kepada kebaikan, dan mencegah terjadinya kemungkaran.
Perintah ini langsung datang dari Allah, dan selanjutnya perintah ini adalah
wajib. Manusia wajib menyampaikan kebenaran. Kemudian selanjutnya dikenal
sebagai dakwah. Apalagi melihat jaman yang semakin merosot, maka pentingnya
berdakwah sangat ditekankan. Khususnya kepada seluruh umat Islam.
Dakwah
tidak hanya satu macam, ada tiga macam dakwah yang menyertai. Dakwal bi Al- Lisan, dakwah yang
disampaikan secara lisan. Contohnya ceramah, menegur atau mengingatkan
seseorang secara verbal. Dakwah bi Al-Hal,
dakwah yang disampaikan dengan cara mempraktekan tingkah laku yang baik.
Terakhir dakwah bi Al-Qalam, dakwah
lewat tulisan.
Dakwah yang
tertera paling akhir (dakwah bi Al-Qalam)
adalah dakwah yang paling sederhana dan mudah.
Seorang muslim tidak harus berkoar-koar menyampaikan kebaikan, atau
mencari mangsa untuk diceramahi. Dakwah
bi Al-Qalam hanya menyaratkan untuk menulis. Menulis tentang kebaikan, lalu
menyebarkannya. Entah itu lewat sms,
facebook, ataupun blog.
Menulis
kemudian menjadi kewajiban, karena setiap muslim diharuskan berdakwah. Menulis
menjadi sangat wajib ketika seorang muslim memilih dakwah bi Al-Qalam di antara tiga macam dakwah lainnya. Maka
seorang guru terutama yang beragam Islam sepatutnya menulis.
Menulis
tidak hanya sebagai kewajiban. Sebagai seorang guru, keterampilan menulis
sangatlah diperlukan. Jaman yang serba modern menuntut seorang guru untuk
meiliki keterampilan tersebut. Terlebih lagi membuat karya tulis adalah bagian
fungsi tanggungjawab seorang guru, juga dalam permeneg PAN-RB No. 16 Tahun 2009
disebutkan bahwa karya tulis adalah salah satu pengembangan profesi, dan itu
merupakan syarat untuk kenaikan pangkat. Kurikulum 2013 pun mewajibkan guru
untuk menulis. Maka tak heran jika seorang penulis bernama Hernowo
mengaharapkan agar semua pengajar di Indonesia dapat menulis buku untuk para
muridnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar