“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat-amanah yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui” (Q.S. Al-Anfal :27)
***
***
The 'Amanah' for you.. |
Ketika
Allah hendak memberikan amanah kepada semua makhluk-Nya, dengan sombongnya
manusia mengiyakan. Padahal amanah itu sesungguhnya amatlah berat. Memiliki
pertanggungjawaban dan konsekuensi yang tidak gampang untuk digenggam.
“Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi
serta gunung ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan
bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada persediaan pada mereka persediaan
untuk memikulnya) dan (pada ketika itu) manusia, (dengan persediaan yang ada
padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia
adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang
tidak patut dikerjakan.” (Al-Ahzab: 72)
Amanah
adalah ketika diberi kepercayaan oleh orang lain kemudian menjadi sebuah
tuntutan untuk diselesaikan dan pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan
hasilnya. Banyak sekali amanah yang dipikul oleh manusia, terutama amanah yang
diberikan langsung oleh Tuhan-Nya. Beribadah, mentaati perintah dan menjauhi
larangan-Nya.
Dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi Muhammad S.A.W bersabda:
“Menyertai perang
fisabilillah akan menghapus segala dosa kecuali amanah. Amanah itu ada dalam solat. Amanah juga ada
dalam puasa. Amanah juga ada dalam percakapan. Maka amanah yang
paling berat adalah menyimpan sesuatu yang telah diamanahkan.”
Konsekuensi, dan tanggungjawablah yang harus diutamakan alias dipertimbangkan terlebih dahulu ketika mendapat amana. Tentu saja karena amanah bukanlah suatu hal kecil yang dapat dipermainkan atau disepelekan.
Amat banyak amanah yang perlu diselesaikan, maka bersegeralah menyelesaikan karena amanah lainnya menunggu untuk juga diselesaikan dan jatah waktu hidup yang amat singkat. Melaksanakan tugas, menyelesaikan amanah kemudian segeralah mengambilkan poin pahala untuk dapat membeli tiket menuju surga Allah.
"Apabila amanah telah disia-siakan, maka tunggulah kedatangan hari kiamat." Abu Hurairah bertanya, "bagaimana yang dikatakan menyia-nyiakan amanah itu wahai Rasulullah?" Baginda menjawab, "apabila suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah datangnya hari kiamat." (HR. Bukhari)
Amat banyak amanah yang perlu diselesaikan, maka bersegeralah menyelesaikan karena amanah lainnya menunggu untuk juga diselesaikan dan jatah waktu hidup yang amat singkat. Melaksanakan tugas, menyelesaikan amanah kemudian segeralah mengambilkan poin pahala untuk dapat membeli tiket menuju surga Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar