Aku melihatnya lagi
Air matanya yang meluncur deras
Mengaliri pipi tirusnya
Sedetik kemudian ia larut
Tergugu dan menutup wajahnya
Air matanya tetap melaju
Semakin cepat melompat dari matanya
//
Aku ikut merasakan
Derita yang akhir-akhir ini merayapi tubuh rentanya
Perempuan yang saat ini dengan air mata
Aku bisa berbuat apa?
Ia pun menolak untuk aku dekati
“Tak usah, Ibu bisa mengurusnya sendirir”
//
Tapi aku tidak ingin
Menjadi orang yang begitu dan terlalu tega
Membiarkan derita mengrogoti dirinya
Perlahan air mataku menetes
Tanpa sadar
Jum’at 26 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar