Aku memulainya kembali
Menggali potensi yang telah lama pergi
Aku tahu
Telah begitu lama aku berdiam diri
Mengikuti jejak wewangian kasturi
Bukan karena aku merasa iri
Atau mungkin seperti yang kau katakan,
“Kau terlalu dengki!”
Ah! Biarkan saja orang berkata semaunya
Kau tahu? Aku tetap pada prinsipku
Jadi jangan kembali kau menggangguku
Aku sudah kembali
Berjalan pada jalanku
Bernafas dengan paru-paruku sendiri
Aku tak lagi butuh kau
Si Pencabik, perusak kehidupan seseorang
Mungkin kau bisa menuduhku egois
Terserah!
Tapi kau terlau tega dan terlalu jauh
Menyeret dan melemparkanku
Pada jurang nestapa
Lembah nista
Kenapa masih saja menghalang-halangiku
Kau tak dapat seenaknya melarangku
Atau bahkan mempelajari pribadiku
Karna aku ingin kembali
Mengejar mimpi
Merajut, merangkainya kembali
Asa, cita-cita yang tertutup rapi
“Cinta adalah
ketika aku bertemu tuhanku
Ketika diriku berjumpa dengan kekasihku
Nanti, di sana
SURGA; tempat pulang kita”
Ruang
inspirasi, duaenamnolempatduaributigabelas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar