Selasa, 19 Juni 2018

Ini Cerita Serunya MQM di Karangpandan

MQM 5 KARANGPANDAN
Tahun ini Isy Karima mengadakan Mukhoyyam Qur'ani Muslimah (MQM) di 9 tempat; Malang, Banjarmasin, Pekanbaru, Karangpandan, Tawangmangu, Sukoharjo, Bandung, Banten dan Lampung. Dan aku memilih Karangpandan.

Mengapa Karangpandan? Simply because, di broadcast-nya tertulis that the centre is here. Kesekretariatannya MQM ada di Karangpandan dan Pondok Isy Karima-nya sendiri letaknya di sini. That's why.

Teman-teman yang lain juga berasalan serupa. Meski kenyataan tak seindah harapan. Uhuk. FYI, MQM Pusat-nya itu ternyata yang di Tawangmangu.

Tapi kalau memilih Tawangmangu, kami tak akan disatukan dalam lingkaran cinta ukhuwah bernama "Baitul Ma'mur."

Alhamdulillah 'ala kulli haal ♡

Baitul Ma'mur, nama kamar kami. Bisa dibilang asrama juga karena kami ber-duapuluh bertempat tinggal di satu rumah. Di pengumuman ada 20 orang tapi hingga tiba di akhir acara, kami hanya ber-empatbelas. Ahh, takdir Allah so sweet yaa. Hanya orang-orang yang Allah pilih, yang bisa bertemu di bawah naungan quran MQM.

Oia, kegiatan yang digagas Isy Karima ini khusus perempuan. Women only. Sesuai dengan namanya, Mukhoyyam Qur'ani Muslimah. Mukhoyyam artinya Camp. Kegiatan yang dilaksanakan di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Then here we come to..

Pembukaan MQM 5 Karangpandan

TAK KENAL MAKA TA'ARUF
Berpindah tempat dari daerah Pampung yang dingin menuju Karangpandan yang hangat..

Awalnya asing. Tak saling kenal.

Atmosfernya berasa jadi santri baru. Benar-benar seperti pertama kali mondok.

"Mbak beneran mondok dong," respon si Eceu waktu aku menitipkan ponsel. Reading Challenge Super Reader pun aku titipkan pada Kepala Sekolah karena alasan tersebut.

Honestly, hari pertama masih berasa hitam-putih. Kelabu. Tak berwarna.

Wong belum ada satupun yang dikenal og, hihi.

Qadarullah, hari pertama nggak langsung tancap gas. Masih ramah-tamah dulu. Panitianya pengertiann tenann.

Hingga akhirnya Baitul Ma'mur menjadi kamar terkompak. Menurut penilaianku, hihi. Soalnya kamar (rumah) yang lain jaraknya berjauhan. Alibi nih :D

OUR ACTIVITIES
Oke, setelah berkenalan dengan teman di kanan-kiri saatnya kita beraksi! Ganbatte! Sambil mengencangkan ikat kepala ala orang Jepang, hihi. Go, go!

Peserta Mukhoyyam dibangunkan jam setengah dua pagi untuk bersiap QIYAMULLAIL. Karena ini sepuluh malam terakhir maka Tarawihnya ketika dini hari. Tarawih and qiyamullail is the same thing ya, guys.

Siapa yang berani mandi jam segitu? Yang nggak mau antre berani dong. Daripada entaran, antreannya membludak. Aku pun pernah. Pernah aja, nggak selalu, haha. Soalnya setelah menemukan KM nyaman di Griya Nabawi, mandinya di sana ajah. Secara Baitul Ma'mur adalah rumah yang terjauhh. Jauhhh. Harus naik gunung (baca: jalannya menanjak).

Setelah qiyamullail kita TAHSIN. Belajar memfashihkan bacaan yang dibimbing oleh Ustadzah Laila. Kami fokus di Surat Al Fatihah. Biar makin disayang Allah. Sholatnya enakeun. Malaikat yang di samping kita juga betah mencatat pahala sambil dengerin. Aamiin.

Tahsin ini tiga kali sehari. Pertama, ketika jam tiga pagi. Kedua, siang. Sekitar jam satu-an lewat. Tiga, sore bakda dzikir petang.

Sehabis tahsin, kami makan-makan alias SAHUR :D

Terus sholat shubuh, dzikir pagi, dan TADARUS.

Target kami khatam tilawah Al-Quran selama di MQM. Jadi ada sekitar 4-5 kali tadarus dalam sehari. Konsepnya, Musyrifah membaca dengan mushaf dan kami para peserta menyimak; mendengarkan dengan seksama dan membetulkan jika ada yang salah.

Seperti di yang di-taushiah-kan oleh Ustadz Fauzin, para salafus shalih itu sehari bisa khatam pas Ramadhan. Ketika Ramadhan, ulama pun lebih giat bertilawah daripada menghafal. Karena ialah bulan Al-Quran. Imam Syafi'ie bisa dua kali khatam. Masya Allah. Kalo sudah hafal mah sehari juga bisa ya. Sambil nyapu, sambil menyiram tanaman, lisan tak henti bertilawah. Namun, di luar Ramadhan makruh. Hanya boleh menghatamkan Quran dalam waktu tiga hari.

Setelah tadarus, peserta boleh mandi, boleh menyiapkan hafalan bagi yang sudah rapi wangi. Karena setelah akan ada HALAQAH. Kegiatan menyetorkan hafalan. Boleh muraja'ah (mengulang), boleh ziyadah (menambah hafalan).

Setoran hafalannya hanya dua sesi ; bakda tadarus pagi dan jam 08:30 (cmiiw) hingga jam 11 siang. Kalau tahun kemarin katanya temen-temen yang pernah ikutan, halaqah sampai lima kali. Sahur-sahur pun setoran..

Sore setelah tahsin kita ngabuburit. Mendengarkan taushiah dari para asatidzah Isy Karima. Insya Allah contekannya di post berikutnya.

Selain kegiatan di atas, kami ada game-game seru. Main tali semrawut, sedotan tissue. Kocak-kocakan di tenda. Terus ada lomba cerdas cermat juga.

Go, Baitul Ma'mur go!

Ini beberapa list pertanyaan kami:
1. Siapa pendiri Al-Aqsha?
2. Sahabat yang suaranya merdu?
3. Dan puluhan pertanyaan lainnya


Boleh banget kalau mau bantu jawab di komentar ^^

Oke itu aktivitas kami di MQM 5. Nggak tahu nanti MQM 6.
*Dilan mode on :D

Menu Bukber MQM 5 Karangpandan
GRADUATION CEREMONY
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan..

Pagi-pagi ketika jalanan masih sepi dan gelap, kami sudah turun (dari tanjakan :D) mendorong koper dan tas-tas besar. Bersiap pulang T.T

Telah tiba kita di acara puncak. Graduation ceremony. Wisuda akbar kami digabung dengan teman-teman di cabang Tawangmangu. Makin rame makin seru, kata anak gahul begitu.

Kami berangkat dengan bus besar. Sambil menatap mentari yang menyembul perlahan di balik Gunung Lawu. Slow motion. Tahu banget kita lagi melow nggak mau pisah T.T

Disambut dingin. Kami tiba di Kampung Halloween Sekipan, Tawangmangu.

Sejauh mata memandang bawaannya segerrr. Hijaunya pinus yang rimbun di bebukitan. Cengkeh yang berjejer. Villa-villa yang cantik memanjakan mata. Masya Allah arsitekturnya keren-keren dengan penataan taman serta bebungaan yang membuatku tak berhenti berdecak kagum.

Masya Allah. Fa bi ayyi aalaa-i rabbikuma tukadzdzibaan.

Rumah impian rasanya ♡

Wisuda kali ini, dibuka pembacaan juz 30 bareng yang dipandu Syaikh Matrud dari Yaman. Bacaannya merdu sekali. Bagaimana Abu Musa yaa yang didatangkan ribuan malaikat hingga memenuhi langit bumi. Bagaimana bacaan Rasulullah yaa yang langsung diajarkan oleh Jibril T.T

Do'a khataman yang dibaca Syaikh Matrud juga bikin nyess. Alhamdulillah ngerti dikit-dikit bahasa Arab jadi doanya kerasa menyayat banget. Di sekitarku suara akhwat terisak membuat suasana semakin sendu.

Pembacaan Juz 30 Oleh Syaikh Matrud Yaman
Ya Allah.. inilah nikmat-Mu yang sesungguhnya. Bisa berinteraksi dengan Al-Quran. Bisa bertemu dengan para pecinta Al-Quran..

Ada yang lebih menyesakkan lagi. Orasi tentang Palestina. Warga Syam yang selalu dicekam ketakutan selama bertahun-tahun.

Kita di sini aman-nyaman membaca Al-Quran. Sedang di sana ledakan peluru adalah soundtrack para huffadz..

Nyess lagi T.T

Aku lupa bagaimana urutannya; tepatnya prosesi wisudanya di sesi ke berapa.

Semua peserta MQM 5 maju ke depan, membawa syahadah. Berfoto bersama kelompok halaqah masing-masing. Tentu saja musyrifah juga ikutan. Terhitung ada sekitar 400-600 peserta di dua cabang MQM; Tawangmangu dan Karangpandan.

Para pemenang lomba game etc, juga diumumkan di wisuda ini. Termasuk peserta terbaik MQM.

Seru deh. Nget-nget-nget. Alhamdulillah bi ni'matillah tatimmus shaalihat. Bertemu dengan para peserta memberikan inspirasi dan motivasi tersendiri. Uhibbukunna fillah.

Keluarga Baitul Ma'mur Mengucapkan
Jika tulisanku ini belum memuaskan, yuk ikutan di MQM selanjutnya! Di MQM tahun ke-enam. Semoga Allah memberikan kesempatan. See you there.

Minggu, 17 Juni 2018

Menceritakan Dingin

Dingin. Bahkan jaket, selimut tebal dan kaos kaki harus hadir bersamaan untuk menghalau perasaan dingin tersebut. Baiklah. Akan kukatakan.

Tak hanya suhu udaranya yang dingin. Yang membuat gigi bergemeletuk atau bahumu bergetar hebat karena saking dinginnya. Suasananya pun serupa.

Sepi sedang bergelayut. Meninggalkan dingin yang disertai kabut. Sendirian. Mencekam erat dan kuat.

Gunung yang biasa aku tatap kala membuka jendela raib. Pun matahari yang kerapkali menghangatkan bumi.

Di tempat aku menulis sekarang ini memang sedang musim kemarau. Namun dinginnya akan cepat akrab dengan siapa saja.

Kabut Datang Berkunjung
Jam 12:00 siang hari, seringkali adalah puncak. Ketika gerombolan kabut datang tanpa tahu kau sedang apa. Ya, memang itu jadwal kunjungannya. Entah kau sedang memasak, membaca atau disergap tenggat waktu yang mendesak selalu.

Itulah pilihan. Kau mau tetap melanjutkan aktivitasmu, misal menghafal surat cinta dari langit atau menarik selimut dan tenggelam di sana.

Saat pertama kali datang ke sini kau akan mengira lantai rumah basah terkena air. Padahal tidak.

Bukan seperti episode Balqis yang menjinjitkan kaki karena ikan-ikan di lantai kerajaan buatan Sulaiman. Dia takut bajunya basah. Namun tidak begitu. Itulah karunia Allah yang diberikan pada Nabi Sulaiman. Allah membuat lantai transparan laksana kolam.

Di sini tak ada ikan-ikan berkejaran seperti yang bermain di kaki Balqis. Hanya saja lantainya dingin. Sedingin es batu--hanya perasaan saja sepertinya.

Air yang kau seduh akan cepat dingin. Salad buah yang kau racik akan dingin secara alami tanpa dimasukkan ke dalam kulkas. Minum seperti biasa pun akan terasa menyegarkan. Dingin yang tanpa lemari pendingin.

Pun gorengan yang hangat akan cepat kehilangan asapnya jika tak lekas kau santap.

Itu ketika pertama kali kau datang. Saat kau telah menetap di sini, akan ada tiga orang. Satu merasakan dingin yang dengan segera merapatkan jaket. Dua, kepanasan karena kebanyakan makan. Tiga, dia yang biasa saja menyikapi kehidupan.

Pada episode menunjukkan jam tepat tiga dini hari atau pukul lima pagi semuanya sepakat mengatakan dingin.

Sedang ibu menyuruh untuk bergegas.

"Ayo cepetan, nanti ketinggalan rakaat sholat 'ied."

-----

Saat ini, siang 12:12 kabut sedang lebat-lebatnya turun. Beginilah musim kemarau yang bisa membuatmu membeku. Istilah si Eceu ini, hihi.

-ditulis di sebuah lembah, daerah bebukitan Gunung Lawu, berkecamatan Tawangmangu.

Lawu Menyapa