Kamis, 14 Desember 2017

Cinta dan Kelindan Aksara

Allah menciptakan kita dengan cinta.
Sebentar. Biarkan aku menulis segala kekata yang berkelindan di kepala. Engkau yang terjebak di sini, datang kemari dan membaca tulisanku, mungkin ini nampaknya tidak terlalu penting. Jadi tak mengapa jika kau tak membacanya sampai akhir.

Entahlah. Kurasa pintalan kusut sedang menari-nari dan membuat keadaan semrawut. Tentu saja tidak semua. Hanya sebagian kecil. Karena apalah dunia ini kan ya. Cuma sementara.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi?

Baiklah ini seperti kereta api yang melesat pergi dengan kecepatan tinggi. Kuda yang berlari kencang. Gesekan batu purbakala. Kesemuanya memiliki percikan api pabila mereka bertemu satu sama lain. Tapi begitu adanya.

Roda kereta akan selalu berjalan di atas rel. Jika ia melenceng dari jalurnya, jatuhlah ia.

Kuda berpacu di atas tanah. Cepat atau pun dengan pelan.

Batu harus bergesek untuk menciptakan api kehidupan. Melanjutkan detik-detik yang bertalu bersama waktu.

Bagaimanalah mereka bisa menghindar jika takdir menghendaki demikian. Keduanya harus bertemu sesuai hukum alam.

Kehidupan di dalam kereta akan selesai, dalam artian mati atau kecelakaan jika ia berjalan tak seirama. Tak sesuai dengan jalurnya.

Kuda akan diam saja tak ke mana-mana. Tak menjelajahi dunia. Padahal ia luasnya luar bisa. Setiap incijengkal bumi dapat kita telusuri. Di tiap sudutnya Allah beri pelajaran-pelajaran. Hikmah agar kita menjadi orang yang bijaksana.

Pun batu. Api yang tercipta darinya membantu kita memasak. Melanjutkan kehidupan.

Sebagaimanapun kita menghindar, percikan api kan selalu ada. Maksudku ia memang tercipta sesuai hukum alam. Itu alami dan natural.

Begitulah. Kita sebagai insan, kalau mau berfilosofis laiknya Plato yang mengatakan bahwa ia seorang makhluk yang tak bisa hidup sendirian. Harus ada interaksi-interaksi antar sesama agar kehidupan terus berlanjut. 

Kita memerlukan pelajaran dari orang lain. Kita memerluan bantuan orang lain. Kita memerluka kasih sayang orang lain.

Hukumnya memang begitu. Tak terelakkan. Tak bisa menghindar ke manapun kita pergi.

Tapi ingatlah, kala percikan api menghampiri. Ada Allah yang selalu siap menampung segala resah hati.

Wahai hati yang sedang retak, menyatulah. Bersatu dengan ikhlas. Tanpa prasangka. Biar Allah yang membantu segalanya.

Cinta semoga ia tumbuh di sana. Jauh ke dalam bumi. Jauh ke dalam hati. Dengan beningnya prasangka yang menjadikan segalanya menjadi baik. Benih-benih tumbuh. Menumbuhkan agar yang kokoh. Daun-daun hijau. Serta bebungaan yang indah, sedap dipandang.

***

Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang di antara kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi di antara mereka. Allah Mahakuasa. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
[QS. Al-Mumtahana: 7]


31 komentar:

  1. Dan kita jangan melenceng dari Alquran dan sunnah ya, mba. Biar ga terpuruk dunia akhirat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak Citra. Al-Quran dan hadits adalah pegangan kita. Biar nggak tersesat ^^

      Hapus
  2. Aamiin...
    Allah dulu...Alah lagi...Allah terus :)
    Semangat ^^

    BalasHapus
  3. Duh puitis sekali mbaa, mendayu-dayu. Enak bacanya.

    BalasHapus
  4. Pandai sekali memainkan aksara, puitis :)

    BalasHapus
  5. Semoga Allah berikan kekuatan untuk menuliskan kebaikan lewat puisi2nya

    BalasHapus
  6. takjub dengan pilihan katanya...

    BalasHapus
  7. Semua bait yang kau tulis, semoga jadi alasan agar Allah mencintaimu. Memberkahi tiap jejak yang kau ukir.. barakallahu fiik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga. Allah yubaarik fiik, Mbak Haqi ^^

      Hapus
  8. pasrah dan berserah diri...semoga Allah selalu lindungi :)

    BalasHapus
  9. Setuju dg moment Teh Azkail , keren banget diksinya. Aku bs belajar^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Mbak Rin. Semoga selalu memberi manfaat ^^

      Hapus
  10. La tahzan innallahama'ana. Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa selalu. HE always be there for us 😊

      Hapus
    2. Iyaa selalu. HE always be there for us 😊

      Hapus
  11. Aamiin
    kalimat dari kalimat menyambung dan memiliki arti yang dalam

    BalasHapus
  12. Nasihat yang indah dari dalam Al-Quran, kalo orang memusihi kita bagaimana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena ia adalah kekata cinta langsung dari Allah..

      Hapus
  13. Semoga taufiqNya selalu menyertai kita ya Mbak

    BalasHapus
  14. Sudah lama gak baca kalimat berbunga-bunga hehehe...kalimat yang cantik Mbak Hafidzah.

    BalasHapus