Jumat, 02 Februari 2018

Do'a


Pagi ini gerimis. Pagi ini kelabu.

Bukan. Bukan berarti Allah sedang tidak sayang dengan memperlihatkan warna sendu.

Jika kau tahu, bahkan dalam hujan Allah turunkan rahmat. Bahkan dalam hujan Allah berikan kesempatan. Karena ialah waktu yang tepat untuk kita berdoa.

Memang. Sejatinya berdoa boleh kapan saja dan di mana saja.

Namun jika kau lebih cepat sampai ke Palestina menggunakan pesawat terbang kenapa tidak selagi kendaraan itu ada.

Begitu juga doa kala hujan merintik di atas bumi. Ialah kesempatan untuk doa. Agar doa cepat melesat ke langit ketujuh. Dan segera sampai di Arsy-Nya.

Pada doa kita panjatkan segala hajat kita. Allah akan senang. Allah bangga pada ia yang rajin berdoa dan meminta pada-Nya.

Bahkan. Allah sangat malu bila membiarkan tangan yang menengadah, pulang dalam keadaan kosong.

Maka perbanyaklah meminta pada Allah.

Ada waktu-waktu tertentu saat doa melesat dengan cepat. Selain hujan, hari Jumat tertulis ampuh mengijabah doa. Seperti yang dilisankan Rasulullah.
Begitu pula setelah azan berkumandang.

Ketika sang muazin memanggil kita untuk sholat, maka jawablah. Selepas itu, ambillah kesempatan berdoa. Karena ad-du'a bainal azan wal iqamah, la yuraddu. Doa di antara azan dan iqamah tak tertolak.

Pun kala sujud. Kita dianjurkan untuk memperlama durasinya. Biarkan kening kita menyentuh bumi. Sujud, selain diijabahnya doa adalah pula saat bergugurannya dosa-dosa kita. Meluruh dari badan dan lebur bersama tanah.

Allah Maha Pengampun. Diberinya kita minimal 34 kesempatan untuk bersujud. Kesempatan untuk bertobat meminta ampun.

Saat bepergian atau engkau sedang bertualang, itulah juga waktu melesatnya doa. Jangan engkau membiarkan kesempatan itu begitu saja. Daripada meminta dan berharap pada manusia lebih kepadaNya, Allah sang Maha Cinta.

Karena berharap pada manusia akan buat kau kecewa.

Juga di sepertiga malam. Di waktu jiwa-jiwa terlelap dalam tidur. Kala ruh-ruh diangkat sejenak dan akan dikembalikan lagi saat engkau bangun.

Qumillaila illaa qaliilaa.
Qum fa anżir. Wa rabbaka fa kabbir.


Bangunlah! Dan dirikan sholat malam. Tak ada yang berangkat kecuali sebagian kecil. Bangunlah dan berilah peringatan. Dan anggungkanlah Tuhanmu yang Maha Agung.

Begitu bukan yang Allah perintahkan dalam surat Muzammil dan Mudattsir
Hujan masih turun di sini..

Berkecipak ia dalam kenangan. Melagukan rindu di atas genting. Selagi kita diberi kesempatan.

Hendaknya kita mendoa dalam hening.


***

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.
[QS. Al Baqarah: 186].


Do'a

Tidak ada komentar:

Posting Komentar