Jumat, 24 November 2023

AL-AQSHA KITA KINI

 

Al-Aqsha kita kini, ialah penduduk asli yang ditembaki, diusir dari rumah sendiri dan tanah-tanahnya dicuri.

Al-Aqsha kita kini ialah bangunan dan warganya yang babak belur dihajar Zionazi.

Al-Aqsha kini sedang berjuang di kaki mereka sendiri.

__________

Perdana menteri yang tampil di layar kaca bukanlah yang sungguhan. Kepala pertahanan mereka yang berdiri berbicara bukanlah yang sebenarnya. Ada berita yang mengatakan bahkan psikolog sang perdana menteri mati bunuh diri.

Baiklah, mereka sedang tidak baik-baik saja. Prajurit yang bergerak di lapangan pun tampak tidak sekuat, sekokoh para pejuang. Tendangan mereka tampak gemulai. 

Banyak orang mengatakan, selain menjadi penjahat perang, mereka adalah pelaku lagibete. Bukannya menjaga pertahanan, mereka malah sering terlihat skincare-an. Kantong seragam mereka yang banyak itu bukan berisi peluru. Aneka kosmetik dari mulai serum dan tabir surya penuh di saku-saku.

Mereka memborbardir, membantai warga tak berdosa dengan menari-nari, tertawa-tawa seakan-akan warga baitul maqdis bukan manusia. Subhanallah! Terbuat dari apa hati dan jiwa mereka. Sudah hilang empati. Sudah hilang rasa kemanusiaannya dalam diri.

Ini saatnya kita beraksi. Tentu saja bukan dengan mengangkat senapan. Para pejuang lokal lebih ahli. Mereka lebih paham situasi, lokasi dan taktik yang paling mumpuni. Jika kita ikutan pergi, mungkin hanya merepotkan saja. 

Butuh latihan tahunan yang dilakukan sepanjang hari. Lari cepat, melompat dengan sigap dan pandai menggunakan berbagai senjata andalan.

Well, sebagian kita bisa berangkat untuk bergabung. Dan aku membayangkan panglima tertinggi yang berasal dari negeri kita. Bisa saja.

Indonesia digadang-gadang generasi pembebas Al-Aqsha. Para ulama dan pakar banyak yang memprediksi. 

Ramalan Pak Mardigu muslim akan berjayadi tahun 2027. Sebagaimana dulu bangsa Eropa merajai dunia.

Yuk semangat mendidik diri, mendidik generasi. Belajar dengan gigih saban hari. Membolak-balik buku sejarah. Tekun telaah buku-buku sirah. Membaca dengan teliti hadits-hadits dan tafsir Al-Qur'an.

Mari melawan dengan narasi. Membuat, mengumpulkan dan merangkai diksi-diksi.

Berjuang dengan cara yang sudah kita kuasai.

Apa saja. Sesuai dengan profesi, kesukaan dan hal-hal menjadi minat kita hingga hari ini.

Al-Aqsha milik kita dan dengan izin-Nya kita bisa leluasa keluar-masuk dan khusyuk shalat di sana. Semoga saat yang amat sangat kita nantikan itu segera tiba.

____________

Semangat. Please, jangan lelah berjuang.

Palestina, merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar