Minggu, 11 Oktober 2015

Sang Penghianat

Aku baru saja selesai menonton "Angels & Demons." Film lama. Aku mendapatkan film ini dari seorang teman karena dia menjadikannya objek tugas kuliah. Sebenarnya aku juga memiliki novelnya. Hanya saja belum kujamah.

Seperti cerita sebelumnya yang melibatkan Robert Langdon, profesor simbologi dari Harvard sebagai tokoh utama. Cerita di dalamnya menguak suatu cerita lama. Gereja memang sedari dulu memusuhi sains. Dan itu yang juga terjadi pada zaman Galileo. Tentang perputaran matahari dan bulan.
Ingat?

Dan Illuminati juga memusuhi gereja. Pada akhirnya. Mungkin hal itu juga terjadi hingga saat ini. Siapa yang tahu.

Ceritanya diawali dengan dengan kematian Paus di Vatikan Roma sana yang ternyata tak wajar. Ada musuh di balik selimut. Pembunuh Paus adalah abdi setianya, sang Camerlengo.

Seorang pengkhianat. Tentu saja. Dan Brown melakukan itu hampir pada setiap novelnya. Mari kita bicara keempat novel yang sama-sama memerankan Robert Langdon sebagai otak yang selalu berhasil memecahkan kode-kode atau simbol yang mengancam; The Davinci Code, Angels and Demons, The Lost Symbol, dan Inferno.

Novel pertama, memasukkan kelompok Biarawan Sion sebagai pemanis cerita. Ceritanya seputar siapa Yesus sebenarnya dan pencarian cawan suci. Dalam misi tersebut, Robert ditemani Sophie Neveu, seorang kriptolog. Mereka harus segera menguak rahasianya, karena polisi DPCJ Paris semacam FBI di Amerika mengejar mereka. Dalam keadaan mendesak mereka bertemu Leigh Tobing, sejarawan Inggris yang menghabiskan hidupnya meneliti tentang cawan suci. Kawan yang tepat, tapi sayangnya penghianat.

Di dalam novel Angels and Demons pengkhianatnya adalah sang penasehat Paus. Sang camerlengo yang sudah dianggap Paus sebagai anaknya sendiri. Seorang Illuminati yang menyusup ke dalam gereja dan membunuh sang Paus.

The Lost Symbol. Jika sebelumnya ada Biarawan Sion dan Illuminati maka sekarang Freemason yang memiliki US Capitol sebagai basecamp. Peter Solomon adalah salah satu anggotanya. Dia dan keluarganya memiliki sebuah rahasia. Rahasia mason. Ibu dan anak Peter dibunuh atas hal itu. Piramida yang ada di tangan Robert Langdon tak aman. Peter lantas diculik dan hanya ditemukan sepotong tangannya yang berisi simbol-simbol aneh. Penculiknya adalah pembunuh di masa lalu. Pemburuan semakin seru saat Inou Sato, direktur CIA mencurigai Robert dan mengejarnya. Robert Langdon selalu menjadi bulan-bulanan polisi. 

Yang jelas sang pengkhianatnya adalah Mal’akh dengan nama Andros dan Zachary di masa silam. Anak Peter yang menyimpan dendam terhadapnya, yang sempat dikabar meninggal tercincang di penjara.

Novel yang terakhir lebih mengerikan karena bercerita tentang neraka. Inferno dalam puisi The Divine Comedy-nya Dante Alghieri. Sebuah virus akan diluncurkan jika Robert tak bergegas. Virus yang dengan mudah menyebar lewat udara dan dengan mudahnya menyebar ke seluruh dunia. Menemukannya hanya dengan petunjuk puisi Dante yang penuh simbol. Sienna Brooks, si gadis genius yang ahli dalam Biologi dan memiliki IQ 208 –mengalahi Sibis yang masuk Harvard pada usia 11 tahun- tentu saja sangat membantu tapi dia adalah penghianat sesungguhnya. Kekasih Zobrist, sang pencipta virus. Dan yang ini, aku belum nonton. Filmnya lagi proses pembuatan.

Sang pengkhianat diciptakan Dan Brown pastilah beralasan. Tokoh-tokoh tersebut ada bisa jadi kejadian nyata di masa silam, atau mungkin kesemrawutan atau liberalisme yang melanda dunia barat. Dan dengan mudahnya mendapatkan karakter pengkhianat pada kehidupan nyata.

2 komentar: