Sabtu, 10 Juni 2017

Retaknya Berlian Mahal

Seringkali kita berada di lingkaran yang kuat ukhuwahnya, kokoh kekerabatannya, erat tali silaturrahimnya. Dan seketika pecah dan retak semuanya gegara berbeda isi kepala. Tak sama pendapat yang dimilikinya.

Maka selanjutnya aku memilih diam tanpa tak seolah jemu padakuuuuu
*loh kok malah nyanyi D'Masive :D 

In addition when other people berbicara dengan sangat menggebu berdasarkan pandangannya. Dan kita berada di seberang. Pendapat yang sangat kontradiktif. Kita bisa apa jika kita tidak ditakdirkan bersama? Hayati lelah, Bang! >< 

Skip! Film Kapal van der Wick mencoba menjadi sponsor postingan :p 

Dan jika kedua pendapat letaknya di kutub utara dan selatan which is never be met in a place. Silence is the best choice. 

Daripada nanti pecah perang dunia keenam, coba? *because in Cinder has World War IV 

Nomorsatukan ukhuwah. 
Utamakan persatuan. 

Hal-hal yang memecahbelahnya jangan sampai diunjukgigikan atau ditampilterangkan ke permukaan. 


Kompromi. 
Adalah kata yang seharusnya menjadi tindakan. Agar kepala kembali dingin. Agar kekata tak harus saling berseteru. 

Instead, masing-masing kubu memiliki fondasi, dasar yang sama-sama benarnya. Yang keduanya telah teruji betul di IPB dan ITB. 

Mahalnya berlian karena dibanting sekalipun tak pernah ia retak atau pecah. Bukanlah kaca yang berdebu, terlalu keras kau membersihkannya maka hancurlah ia. Pelan saja kaubersihkan nodanya maka begitulah adanya ia. Kotor sepanjang masa. Eh?

Karena kau tahu, akhwatii, ikwanii fillah. Ukhuwah laksana berlian mahal yang tak boleh hilang keindahannya.

***
"Saya memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Saya memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dia bercanda. Saya memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang membaguskan akhlaknya." 
[HR. Abu Dawud, no. 4800; dishahîhkanan-Nawawi dalam Riyâdhus Shâlihîn, no. 630 dan dihasankan oleh Syaikh al-Albâni di dalam ash-Shahîhah, no. 273]

18 komentar:

  1. Biasanya kalau ada ribut2 saya suka pergi dan diam saja.
    Menghindar demi kebaikan, soalnya kalau masih di sekitar lingkungan saya ga bisa tahan utk komentar dll. Takut malah salah dan memperkeruh suasana...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju, Mbak Okti! Soalnya kalo nimbrung takut keceplosan menyakitkan hati. In case kita lagi beda pendapat. Ya, lebih baik gitu. Daripada nanti ujung-ujungnya debat yang meretakkan berlian mahal..

      Hapus
  2. Perlu meletakkan ego masing-masing dan membuka pikiran supaya perdebatan bisa diselesaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbak. Kalau semunya pada kekeuh sama pendapatnya masing-masing, nggak kelar-kelar ^^

      Hapus
  3. Kata kata pembuka dan penutup di blog post ini bener bener jadi self reminding buat saya.

    Kadang di tengah2 pertemanan saya juga banyak terjadi putus silaturahmi hanya karna masalah sepele, bukan berarti saya tak peduli.. tapi lebih baik saya diam dan mereka selesaikan urusannya sendiri sendiri
    Kalau peduli mencoba membersihkan, kadang malah bikin makin keruh suasana :D

    Ehhh kok malah curhat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sok atuh, Teh Lailii, manggaa. Teuna naon, curhat juga. Biar kita bisa berbagi rasa dan gelisah, hoho.

      Hapus
  4. Kalau nggak ada yg mau ngalah emang susah ya mbak. Say sih lbh baik mengalah saja drpada terjadi pertengkaran hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya api sama api nanti jadi berkobar ya, Mbak ^^

      Hapus
  5. Berdebat emang sesuatu yg sia2, ajaran agama jg mengajarkan utk menghindari perdebatan... kalau kata org Jawa, "sing waras ngalah." hehe

    BalasHapus
  6. iya banget, harus ada yang berkepala dingin disaat seperti itu. menurunkan ego. Hablumminannas emang jauh lebih sulit :)

    BalasHapus
  7. setuju mbak, lebih baik diam...

    BalasHapus
  8. diam kemudian bicara lagi setelah kepala dingi dan emosi hati sudah mereda

    BalasHapus
  9. saya juga menghindari dan pilih ngalah
    males yang debat dan malah berkepanjangan

    BalasHapus