Kamis, 11 September 2014

ABIKU DAN TANAMAN BARU


Ada tanaman baru. Abiku yang menanamnya. Abiku? Sebenarnya abii saja artinya sudah ayahku. Sebagai orang Madura banyak yang menyaiku soal panggilan ini. Abi artinya ayah dalam bahasa arab. Nah kebanyakan orang Madura yang sudah berhaji, maka otomatis anak-anak mereka akan memanggil beliau-beliau dengan sebutamn umi-abi. Dan pertanyaan yang serinkali terlontar kepadaku, 


“Umi sama Abi kamu sudah naik haji ya?”

Kira-kira begitulah yang sering ditanyakan rekan-rekan perihal panggilanku terhadapa mereka. Tentu saja aku jawab belum. Belum tapi segera, insya Allah. Doakan ya. Semoga.

Ini tanamannya

Nah kembali lagi tentang ceritan tanaman abiku. Aku belum menanyakan, tepatnya apa nama tanaman baru itu. Yang jelas kemarin abiku mengambil beberapa batangnya untuk dijadikan obat. Bercerita tentang obat. Abiku adalah orang yang sangat peduli terhadap kesehatan anak-anaknya. Coba deh ada yang batuk dikit, beliau segera memberi titah.

“Ambil itu bunga-bunga belimbing kecil di depan rumah.”

Atau ketika si dedek kena sesuatu pada kulitnya. Langsung saja abi membuat ramuan obat untuk bisul si dedek. Seperti kemarin. 

Kemarin umi tangannya luka. Abi juga memotong sebuah tanaman yang ditanam di belakang rumah. Untuk jari umi yang tak sengaja tergores pisau tajam. FYI, aku juga membantu dengan mengambil penisilin yang tertanam di depan rumah.

Begitulah di rumahku ada berbagai macam tanaman yang bermanfaat.

Oia, baru saja aku menanyakan. Nama tanaman itu Geliso kata abi. Bahsa apa ya. Mungkin bahasa jawa. Umm, ada yang bisa mencarinya di Mbah Gugel? Hehe..

Tentang tanaman yang bernama Geliso. Baruuu saja Abi berujar.

“Seharusnya kamu juga menggunakannya sebagai obat. Tapi makenya pas pagi (mungkin lebih tepatnya pas sahur, puasa bro) takutnya pas malem tak bisa tidur.”

Mungkin efek memakai obat itu bisa menimbulkan insomnia. Alias tak bisa tidur. Hoho..

Itulah abiku yang sangat perhatian terhadapku dan semua keluargaku.

1 komentar: