Jumat, 06 Juni 2014

UDAH PUTUSIN AJA!


Cerita di Ruang Skripsi
Menunggu sholat Dhuhur, aku mampir di ruang skripsi. Kebetulan memang satu lantai dengan musholla. Setelah memegang satu bundel skripsi aku menuju tempat baca. Ada beberapa teman kelas di sana. Salah seorang mendekat.
“Kamu punya pacar ya?” tanya seorang teman tiba-tiba dengan mata berkedap-kedip. Aku menggeleng sambil. Namun ia pun menjejar dengan pertanyaan lainnya. Tak percaya.

“Ih, kamu punya cowok ya?”

“Masa’ sih kamu nggak pernah ngerasain pacaran.”

“Ngaku deh, kamu lagi deket sama seseorang kan.” Hoho, aku tertawa dalam hati. Ini anak maksa ya. Sudah kubilang tidak. Akhirnya dia pun nyerah.

“Eh, aku sebenarnya sudah nggak pengen pacaran lagi. Tapi gimana ya sudah ketagihan. Susah yang mau mutusin. Udah tiga tahun lagi. Enak ya, kayak kamu,” akunya kemudian. Ups, ketahuan deh maksudnya.

“Udah putusin ajah!” nah itu saran yang bagus ^_^

Review Buku
Obrolan siang itu mengingatkan akan kewajiban me-review buku. Hitung-hitung melatih seberapa besar aku menyerap sebuah ilmu. Lalu menuangkannya dalam tulisan baru. Udah Putisin Aja! Buku karya Felix Y. Siauw. Sudah hampir setahun punya buku ini. Membacanya berulang-ulang tak pernah membuat aku bosan. Ada banyak peminjam yang sudah datang bergantian. Bukunya tak hanya laku di pasaran juga di tanganku laku dipinjami orang :D

Udah putusin aja! Sebuah provokasi yang menyuruh semua orang yang pacaran untuk saling memutuskan pacarnya. Tanpa ba-bi-bu. Tanpa alasan ini dan itu. Udah putusin aja, ngapain pacaran nggak gunanya kok. Ada nih sebuah kutipan tentang seorang lelaki yang tak mau putus pacaran.

“Lo liat deh, gue bakal uring-uringan belajar, gue nggak mau makan kalo lo nggak jadi pacar gue.”

“Kalo lo putusin gue, nggak ada gunanya lagi gue hidup, gue nggak tahu deh besok lo masih liat gue napas ato nggak.”

Idih, lemah bannget jadi laki. Begitu tuh yang namanya teror perasaan. Dikit-dikit ngancem. Lelaki yang sukanya begitu kata Ustadz Felix layaknya bayi yang harus disuapi. Bayangin deh nanti kalo sudah menikah. Bisa-bisa pintu rumah yang rusak diganti ancaman minum racun tikus. Boro-boro memperbaiki pintunya. Putus, putus, putus! Udah putusin aja! Lelaki begituan nagapain dipertahanin :p

Tidak Hanya tentang Pacaran
Buku ini tidak hanya menyuruh kawula muda putus pacaran, ada banyak movitasi yang didapat di sana. Bagaimana Islam memandang sebuah cinta, cara mengelola, dan bagaiamana cara menjaganya. 

Ta’aruf adalah salah satu cara jika tak ingin pacaran. Dan ta’aruf tidak sama dengan pacaran. Solusi agar terhindar dari pacaran adalah ta’aruf lalu menikah. Bila belum siap menikah maka persiapkan diri. Memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Termasuk bagi yang belum menutup aurat dengan sempurna. Dan bila sudah merasa siap, menikahlah.

Semua terangkum sempurna dalam buku ini. Nggak nyesel deh baca ataupun beli buku ini. Apalagi isinya full-color. Memang agak mahal belinya. Tapi, aseli bagus banget!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar