Senin, 11 April 2016

Oliver Twist: Kisah Perbudakan

Oliver Twist, film yang diadaptasi dari novel berjudul sama. Film ini pernah dianalisis oleh seorang teman dalam kelas Film Apreciation. Cerita yang seringkali dibahas di kelas sastra-nya Ms.Iin. Tema utama yang diangkat adalah tentang perbudakan.

Adalah Oliver, seorang yatim yang kemudian dimasukkan ke dalam asrama. Tempat anak-anak berkumpul di sana. Entah bagaimana sistemnya, namun anak-anak di sana seringkali terlihat bekerja memintal tali tambang.

Sebagaimana budak, istirahatnya pun hanya memakan bubur encer. Hanya dua sendok takar saja. Nah, ada sebuah kejadian ketika nama Oliver muncul dalam undian yang diadakan anak-anak asrama. Sebagai pemenang undian, Oliver harus meminta tambah jatah makannya. Tentu saja ini membuat pihak asrama marah.

Atas kelakuannya tersebut, Oliver pun dijual seharga £5. Proses ini melibatkan hakim. Di sana Oliver mengiba karena pembeli budak wajahnya amat kotor dan menakutkan. Hakim meloloskan permintaannya namun pada akhirnya Oliver terjual juga kepada orang yang berbeda.

Di rumah majikan barunya, Oliver mendapatkan makanan yang lebih layak daripada di asrama. Namun itu adalah makanan yang biasa diberikan sang majikan kepada anjing. Oliver tak bertahan lama di sana karena berkelahi dengan anak majikan. Ia kabur dan nekat berjalan 70 mil jauhnya menuju London.

Oliver menuju London
Lelaki berusia 10 tahun itu terus berjalan. Tidur di dalam tumpukan jerami pak petani. Minum di kubangan air sisa hujan. Hingga akhirnya ia pingsan di pertengahan jalan. Seorang nenek baik hati menolongnya. Memberinya makan dan tumpangan tidur semalam. Setelah istirahat sebentar di sana, Oliver melanjutkan perjalanan kembali.

Perjalanan yang membuat sepatunya koyak
Ia kembali pingsan sesampainya di London. Anak lelaki lainnya yang bernama Dodger menolongnya. He walked for seven days. Di London Oliver jadi pencopet. Ah, malang nian nasibnya. Pindah dari asrama, dari majikan satu ke yang lainnya dan akhirnya begitu. Oia, di sana sapu tangan mahal harganya. Jika berhasil mencuri barang tersebut akan mendapat penghargaan yang luar biasa dari Fagin. Lelaki tua yang memperkerjakan mereka.

Hari pertama Oliver
Proyek pertama Oliver bukan sapu tangan. Itu hanya latihan sederhananya dengan Fagin agar diijinkan keluar rumah. Oliver tak pernah benar-benar berhasil mencuri. Hari pertamanya keluar dari kurungan membuat ia digebuki warga kota.

Toko buku dan Oliver jadi tersangka. Ya, sebenarnya yang mencuri saputangan Mr. Brownlow bukan dia tapi Dodger dan kawannya. Meski begitu, itu takdir yang harus diajalani karena akhirnya Oliver terbuktitak bersalah dan diangkat menjadi anak oleh si bapak. Akhirnya ia tidur nyaman dengan bangsawan-cendekiawan mungkin karena dia suka baca buku. Huhu, tapi si Oliver ditangkap lagi karena takut membocorkan rahasia para pencopet, Fagin dkk.

Nancy, penyelamat Oliver
Berkat Nancy-gadis dari komplotan para pencopet- akhirnya Mr. Brownlow mengetahui keadaan Oliver. Rupanya ia sangat sayang pada anak berumur 10 tahun itu. Bill, membawa kabur Oliver ketika massa merangsek padanya. Sebelumnya Bill membunuh Nancy karena telah membocorkan rahasia keberadaan Oliver. Namun Bill akhirnya mati tergantung pada tali tambang setelah menyebrangkan Oliver. Finally, Oliver adopted by Mr.Brownlow. Yeay!

Oliver di rumah baru

Kabur dan menuju London yang berjarak 70 miles pun diajalani Oliver. Kakinya lecet dan sepatunya rusak. Semua dijalaninya dengan bahagia. Tapi tak apa baginya asal tak jadi budak dan bebas. Bukankah yang harus kita lakukan adalah bersyukur atas kehidupan. Terus beribadah atas segala keadaan. Usaha akan terbayar, pun anak sekecil itu. Ia merdeka dan sepertinya saat dewasa Oliver akan menjadi penulis buku. Ya, you know, ia tinggal dengan banyak buku-buku di rumah Mr.Brownlow.
New hope for Oliver

1 komentar:

  1. Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^

    BalasHapus